Siap Bergabung dengan NATO, Swedia Jadi Target Propaganda Baru Rusia dengan Tuduhan Nazi

- 4 Mei 2022, 19:00 WIB
Rusia membuat iklan propaganda yang menyebut Swedia sebagai Nazi, di tengah persiapan negara itu bergabung dengan NATO.
Rusia membuat iklan propaganda yang menyebut Swedia sebagai Nazi, di tengah persiapan negara itu bergabung dengan NATO. /Pascal Rossignol/Reuters

Baca Juga: Demi Perangi Krisis Pangan, Kim Jong Un Jadikan Pekerja Kantor dan Buruh Pabrik sebagai Petani Sementara

“Apakah ada batasan untuk orang-orang ini? Apakah mereka juga sedang mempersiapkan operasi 'denazifikasi' melawan Swedia? Saya pikir ini akan semakin memperkuat dukungan untuk Swedia bergabung dengan NATO,” ujar mantan Perdana Menteri Swedia, Carl Bildt.

“Menuduh negara-negara barat Nazisme adalah bagian dari pembenaran untuk perang mereka sendiri,” kata Mikael stlund, kepala komunikasi untuk Badan Pertahanan Swedia.

“Ini mungkin diarahkan pada populasinya sendiri. Ini telah menjadi salah satu pembenaran untuk perang di Ukraina juga.

“Ini mengikuti narasi Rusia dan sejalan dengan propaganda yang dilancarkan Kremlin dan media pemerintah Rusia. Kami telah melihat bahwa mereka telah melakukannya terhadap negara-negara barat sebelumnya juga,” katanya.

Baca Juga: Miliki Tanda Ini agar Dapat Banpres BPUM 2022 Rp600.000, Cus Login eform.bri.co.id untuk Cek Statusmu

Sementara itu, Rusia menuduh Israel mendukung neo-Nazi di Ukraina dalam pertikaian sengit yang dipicu oleh komentar Sergei Lavrov bahwa Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.

Israel mengecam menteri luar negeri Rusia sebelumnya, mengatakan klaimnya yang dibuat ketika berbicara tentang Volodymyr Zelensky yang adalah seorang Yahudi, adalah kebohongan tak termaafkan yang merendahkan kengerian Holocaust Nazi.

Komentar Lavrov memicu kemarahan di seluruh dunia, dengan Zelensky mengutuk pernyataan anti-Semit yang menunjukkan'Moskow telah melupakan semua pelajaran dari Perang Dunia II.

Yair Lapid, menteri luar negeri Israel, juga mencap pernyataan itu skandal dan mengatakan duta besar Rusia akan dipanggil untuk pembicaraan keras.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah