Sebelum Serang Supermarket, Remaja Pelaku Penembakan AS Unggah Manifesto Berisi Kebencian terhadap Kulit Hitam

- 16 Mei 2022, 15:55 WIB
Dua orang kulit hitam menghadap supermarket bernama Tops Friendly Market di Buffalo, Amerika Serikat yang menjadi lokasi serangan rasial yang dilakukan oleh warga kulit putih berusia 18 tahun.
Dua orang kulit hitam menghadap supermarket bernama Tops Friendly Market di Buffalo, Amerika Serikat yang menjadi lokasi serangan rasial yang dilakukan oleh warga kulit putih berusia 18 tahun. /Reuters

PR DEPOK - Payton Gendron, warga Amerika Serikat yang masih berusia 18 tahun ditangkap usai menyerang sebuah supermarket di Buffalo pada Sabtu, 14 Mei 2022 lalu.

Aksi penyerangan itu kemudian digambarkan sebagai tindakan ekstremisme bermotif rasial.

Sebelum melakukan penyerangan, Gendron diduga kuat mengunggah manifesto setebal 180 halaman yang menguraikan "The Great Replacement Theory". Teori tersebut berisi konspirasi rasis yang memandang keberadaan orang kulit putih sudah tergantikan oleh kulit hitam baik di Amerika Serikat maupun negara-negara lainnya.

Baca Juga: Invasi di Ukraina Timbulkan Perpecahan di Kremlin, Dubes Rusia di AS Bocorkan Ada yang Ingin Bertobat

Dalam kejadian itu, Gendron menembak mati 10 orang dan melukai tiga orang lainnya. Penyerangan itu bahkan disiarkan di layanan streaming Twitch dengan akun @jimboboiii.

Juru bicara Twitch membenarkan bahwa Gendron yang menjadi pemilik akun tersebut menyiarkan tindakan brutalnya melalui video berdurasi kurang dari 2 menit.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, dari 13 orang korban, 11 orang di antaranya diidentifikasi sebagai orang kulit hitam.

Baca Juga: KTT Khusus ASEAN-AS Hasilkan 5 Komitmen ASEAN-US Joint Vision Statement, Berikut Isinya

Akibat kejahatannya, Gendron didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat pertama. Dia mendapat hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Berdasarkan keterangan kepolisian, sebelum melancarkan aksinya, Gendron sudah mengintai lokasi tersebut.

Hingga akhirnya dia pergi ke Tops Friendly Market yang menjadi lokasi penyerangan.

Baca Juga: Ancaman Baru Rusia, Siapkan Rudal Nuklir Satan 2 tuk Serang Inggris dan Finlandia

Meski senjata yang digunakan Gendron terbukti legal, faktanya senapan semi-otomatis itu sudah dimodifikasi secara ilegal.

Saat melakukan penangkapan, polisi juga menemukan dua senjata api lain di mobil Gendron.

Dilansir dari ABC News, setelah ditelurusi, kejahatan kali ini ternyata bukan yang pertama kalinya dilakukan Gendron.

Baca Juga: Cap Negara Barat Munafik Soal Invasi di Ukraina, Presiden Serbia: Mengapa NATO Tak Bom Rusia?

Juni tahun lalu saat masih duduk di bangku sekolah menengah, Gendron sempat diamankan kepolisian karena membuat gaduh usai mengancam seseorang.

Setelah ditahan selama satu hari, akhirnya Grendon dibebaskan.

Tak lama usai peristiwa itu, Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan bahwa tim investigasi akan fokus menghentikan tindakan rasis dan kekerasan yang akhir-akhir ini sering dilakukan oleh remaja.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters ABC 7 News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x