Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia, ICC Kirim 42 Anggotanya ke Ukraina

- 18 Mei 2022, 10:15 WIB
ICC menyebut bahwa mereka telah mengirim 42 anggotanya ke Ukraina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang Rusia.
ICC menyebut bahwa mereka telah mengirim 42 anggotanya ke Ukraina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang Rusia. /Reuters/Alexander Ermochenko/

PR DEPOK - The International Criminal Court (ICC) atau dalam bahasa Indonesia yakni Pengadilan Kriminal Internasional dilaporkan telah mengirimkan timnya yang beranggotakan 42 orang.

Pengiriman itu dimaksudkan untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak dimulainya invasi Rusia-Ukraina pada 24 Februari lalu pada Selasa, 17 Mei 2022.

Tim tersebut terdiri dari penyelidik, ahli forensik dan staf pendukung yang akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina, kata Karim Khan, kepala jaksa penuntut ICC yang berbasis di Den Haag.

Selain itu menurut Karim Khan, penyelidikan ini merupakan satu-satunya penyelidikan terbesar yang kantornya pernah lakukan sejak didirikan pada tahun 2002.

Baca Juga: PBB Khawatirkan Nasib Korea Utara Setelah Dilanda Pandemi Covid-19, Berikan Sinyal untuk Membantu

"Ini merupakan penyebaran lapangan tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh kantor saya sejak didirikan," kata Khan dalam sebuah pernyataan.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, Khan menambahkan bahwa pihaknya akan memajukan penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan Rusia ke dalam yurisdiksi pengadilan kriminal internasional.

Mereka juga secara penuh akan memberikan dukungan kepada otoritas nasional Ukraina.

Baca Juga: Tidak Didukung untuk Bergabung dengan NATO, Finlandia dan Swedia Optimis Temukan Kesepakatan dengan Turki

Tempat pengadilan tersebut bermarkas di Belanda. Tak hanya itu sejumlah pakar nasional Belanda juga turut ikut membantu misi tersebut.

Bahkan pihak pengadilan juga akan berkerjasama dengan para ahli dari Perancis yang saat ini sudah berada di Ukraina.

Sebelum mengajak 42 anggota ICC mengumumkan, telah terlebih dahulu melakukan penyelidikan dugaan kejahatan perang sekitar kurang lebih empat hari setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Baca Juga: Tes IQ: Sangat Sulit, Gunakan Kecerdasan Visual Otak Anda untuk Temukan Babi dengan Cepat

Khan sendiri mengunjungi Ukraina pada bulan April, kemudian melakukan perjalanan ke pinggiran kota Kyiv, Bucha setelah mendapatkan laporan dari wartawan AFP soal adanya 20 mayat tergeletak di jalan pada 2 April.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x