Sebagian besar penelitian sebelumnya tentang long covid pada orang muda berfokus pada remaja, dengan bayi dan balita jarang terwakili.
Dalam studi tersebut, survei dikirim ke ibu atau wali dari anak-anak antara 0-14 tahun yang dinyatakan positif Covid-19 antara Januari 2020 dan Juli 2021.
Secara total, tanggapan diterima untuk hampir 11.000 anak dengan hasil tes positif Covid-19 yang dicocokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin dengan lebih dari 33.000 anak yang tidak pernah dites positif Covid-19.
Survei tersebut menanyakan kepada peserta tentang 23 gejala long covid yang paling umum pada anak-anak dan menggunakan definisi WHO tentang long covid sebagai gejala yang berlangsung lebih dari dua bulan.
Gejala yang paling sering dilaporkan pada anak usia 0-3 tahun adalah perubahan suasana hati, ruam, dan sakit perut.
Baca Juga: Gempa Afghanistan Tewaskan Sedikitnya 1.000 Orang, Disebut Paling Mematikan sejak 2002
Di antara 4-11 tahun gejala yang paling sering dilaporkan adalah perubahan suasana hati, kesulitan mengingat atau berkonsentrasi, dan ruam, dan di antara 12-14 tahun, kelelahan, perubahan suasana hati, dan kesulitan mengingat atau berkonsentrasi.
Hasil penelitian menemukan anak-anak yang didiagnosis dengan Covid-19 di semua kelompok umur lebih mungkin mengalami setidaknya satu gejala selama dua bulan atau lebih lama daripada kelompok kontrol.
Pada kelompok usia 0-3 tahun, 40 persen anak yang didiagnosis Covid-19 (478 dari 1.194 anak) mengalami gejala lebih dari dua bulan, dibandingkan dengan 27 persen kontrol (1.049 dari 3.855 anak).