Update Gempa Afghanistan: Proses Evakuasi Terkendala, Jangkauan Jaringan Terlalu Lemah

- 23 Juni 2022, 18:09 WIB
Pihak berwenang Afghanistan mengaku masih berjuang mencapai daerah terpencil untuk proses evakuasi warga akibat gempa.
Pihak berwenang Afghanistan mengaku masih berjuang mencapai daerah terpencil untuk proses evakuasi warga akibat gempa. /Afghan Red Crescent Society via Reuters.

PR DEPOK - Pihak berwenang Afghanistan masih berjuang mencapai daerah terpencil untuk proses evakuasi warga akibat gempa setelah mengalami kendala, hingga Kamis, 23 Juni 2022.

Jubir Komandan Militer Taliban di Provinsi Paktika, Mohammad Ismail Muawiyah mengungkapkan kendala pihaknya menjangkau terpencil dalam upaya evakuasi warga korban gempa.

"Jaringan terlalu lemah, kami sedang berusaha mendapatkan info terbaru," tutur dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Tandingi Rusia di Medan Perang, Ukraina Minta Sekutunya Percepat Pengiriman Senjata Berat

Diketahui bersama, gempa yang terjadi di Afghanistan pada awalnya telah menewaskan 1.000 dan 600 orang berhasil diselamatkan meski terluka.

Namun menurut data terbaru, jumlah korban terluka naik menjadi 1.500 orang. Sementara 3.000 rumah hancur.

Angka kenaikan jumlah korban tersebut membuat bencana alam ini menjadi bencana yang mematikan bagi Afghanistan dalam 2 dekade terakhir.

Menurut informasi Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC), gempa sebelumnya pernah melanda Afghanistan pada tahun 2022 silam.

Baca Juga: Profil Rima Melati, Sempat Idap Kanker Payudara hingga Meninggal Dunia Hari Ini di Usia 82 Tahun 

Kabarnya, Kota Gayan mengalami kerusahan hebat lantaran dekat dengan pusat gempa yang mengguncang Rabu, 22 Juni 2022 kemarin.

Kota itu hanya punya jalan akses yang sederhana. Sedangkan Tentara Taliban dan ambulans banyak yang datang beriringan.

Di sisi lain untuk helikopter saat mendarat menimbulkan pusaran debu yang besar dan cukup menghalangi pandang mata.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, ada sekitar 300 orang disana telah duduk di atas tanah menunggu pasokan bantuan.

Baca Juga: Viral Kecurangan Oknum SPBU di Serang, Modifikasi Mesin Dispenser BBM demi Raup Untung Rp7 Miliar

"Rakyat Afghanistan sudah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, disusul konflik kekeringan dan penurunan ekonomi," kata Wakil Direktur Negara WFP di Afghanistan, Gordon Craig.

Menurut rencana, Jepang dan Korea Selatan akan segera menambah pengiriman bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan imbas gempa yang terjadi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x