PR DEPOK – Badan-badan bantuan internasional kesulitan untuk memberikan bantuan cepat ke Afghanistan yang dilanda gempa.
Untungnya, kelompok-kelompok masyarakat sipil di Afghanistan bergerak untuk turun tangan dan mendukung para penyintas gempa.
Lebih dari 24 jam setelah dilanda gempa berkekuatan 5,9 SR, penduduk di daerah terpencil provinsi Paktika dan Khost di Afghanistan timur terus menggali mayat dari puing-puing.
Lebih dari 1.000 orang telah tewas dan sekitar 2.000 terluka, dengan para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan meningkat.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, bantuan mulai mengalir ke daerah-daerah yang terkena bencana, tetapi upaya bantuan terhambat oleh komunikasi yang buruk.
Afghanistan yang miskin telah berjuang dengan krisis kemanusiaan yang parah sejak Taliban mengambil alih Agustus lalu.
Pemerintah Taliban telah meminta bantuan internasional karena berjuang untuk membantu para penyintas, banyak dari mereka kekurangan kebutuhan pokok seperti makanan, air dan tempat tinggal.