PR DEPOK - Sekelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh otoritas imigrasi Malaysia menyebabkan kematian 149 Warga Negara Indonesia (WNI) terhitung sejak 18 bulan terakhir.
Tuduhan tersebut didasarkan pada dugaan perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap WNI saat ditahan di ruang penahanan imigrasi Malaysia.
Dalam sebuah laporan yang dibuat LSM Indonesia berjudul "Like in Hell" (Seperti di Neraka), ia mengatakan bahwa kematian ratusan WNI disebabkan kurangnya kepedulian petugas terhadap kesejahteraan tahanan yang bertanggung jawab atas fasilitas di negara bagian Sabah di Borneo Malaysia.
Baca Juga: 7 Manfaat Naik Angkutan Umum, Salah Satunya Hemat Pengeluaran Bensin
Dalam ruang yang diisi sebanyak 260 orang termasuk tahanan anak-anak, diduga dimasukan ke dalam sel tak berjendela seukuran lapangan bulu tangkis dan hanya tersedia 3 ruang toilet.
Salah satu contoh kasus, petugas diduga meninggalkan seorang tahanan bernama Nathan yang memiliki down syndrome berusia 40-an dilaporkan meninggal dunia.
Diketahui, petugas tidak memberi akses layanan kesehatan padahal Nathan telah sakit sejak lama.
Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Harus Pakai MyPertamina, Simak Cara Daftar dan Berkas yang Dibutuhkan
Abu Mufakhir, seorang aktivis dari Koalisi Migran Buruh Berdaulat yang membuat laporan tersebut mengungkapkan bahwa Nathan tidak diperlakukan secara adil.