Kecam Serangan terhadap Minoritas dan Perempuan, Kaum Wanita di Afghanistan Lakukan Demonstrasi

- 4 Oktober 2022, 10:49 WIB
Kaum wanita di Afghanistan melakukan demonstrasi untuk protes dan mengecam serangan pada minoritas dan perempuan.
Kaum wanita di Afghanistan melakukan demonstrasi untuk protes dan mengecam serangan pada minoritas dan perempuan. /Stringer/Reuters

Di grup-grup WhatsApp dan di media sosial, Mosawi dan akademisi serta aktivis lainnya dimobilisasi untuk mengutuk kekerasan yang tak henti-hentinya di Hazara serta pembatasan terhadap perempuan dan minoritas.

Baca Juga: Hari Guru Sedunia 2022 5 Oktober, Simak Sejarah dan Tema Tahun Ini

“Kita harus mengangkat suara kita dan mengatur diri kita sendiri. Genosida terhadap Hazara ini harus diakhiri,” katanya.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pembukaan kembali sekolah menengah perempuan di Afghanistan, yang telah ditutup sejak Taliban mengambil alih Afghanistan tahun lalu.

“Kami mengangkat suara kami untuk keadilan dan kesetaraan. Kami menginginkan hak atas pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan perempuan yang bebas,” kata Mosawi.

Demonstrasi serupa terjadi di Kabul, Herat dan Bamiyan selama akhir pekan, sebagian besar dipimpin oleh perempuan dari akademisi Afghanistan.

Baca Juga: Cara Cek Penerima PKH Lansia Tahap 4 2022 Online Lewat HP, Login Link Kemensos Agar Dapat BLT Rp600.000

“Kami berbicara tentang serangan di pusat Kaj di ruang kelas kami pada hari Sabtu, dan bagaimana gadis-gadis Afghanistan dicegah dari pendidikan. Gadis-gadis ini dibunuh karena mereka ingin belajar,” kata Soraya Alizada, seorang siswa yang bergabung dalam protes di provinsi Bamiyan tengah.

Dia dan teman-teman sekelasnya memimpin demonstrasi menuntut diakhirinya kekerasan terhadap Hazara dan pembukaan kembali sekolah untuk anak perempuan.

“Karena serangan ini, banyak keluarga tidak mengizinkan putri mereka mengikuti ujian masuk universitas. Di bagian dunia mana anak perempuan dan laki-laki dibunuh karena kejahatan mencari kejahatan pendidikan?” tanya Alizada.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah