PR DEPOK – Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan mereka telah mencatat kasus kematian pertama akibat kolera sejak penyakit itu terdeteksi di negara tersebut pada awal Oktober ini.
Lebanon mencatat kasus kolera pertamanya sejak 1993 pada 5 Oktober 2022, kemungkinan akibat wabah serius di negara tetangga Suriah.
Kondisi wabah kolera diperburuk oleh sanitasi dan infrastruktur yang hancur di Lebanon setelah tiga tahun krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jumlah total infeksi kolera yang tercatat bulan ini di Lebanon sejauh ini telah mencapai 26, menurut kementerian Kesehatan negara itu.
Baca Juga: Update Klasemen Liga Champions 2022/2023 usai Matchday ke-4: Barcelona Terancam Main di UEL
“Poin umum di antara kasus-kasus ini adalah bahwa mayoritas pasien adalah pengungsi Suriah,” kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
“Tidak adanya layanan dasar, seperti air bersih dan jaringan pembuangan kotoran, di tempat-tempat berkumpulnya para pengungsi, merupakan lahan subur bagi penyebaran epidemi di Lebanon,” ia menambahkan.
Suriah telah mencatat 41 kematian akibat kolera dan lebih dari 700 kasus.
Baca Juga: Jejak Pendidikan dan Karier Musik Jimin BTS yang Seorang Sarjana