Meski Beralih Fungsi Jadi Masjid, Recep Tayyip Erdogan Pastikan Ikon Agama Kristen Tak Dipindah

- 12 Juli 2020, 18:42 WIB
HAGIA Sophia kembali menjadi masjid lagi setelah Turki mencabut dekrit zaman Atatturk.*
HAGIA Sophia kembali menjadi masjid lagi setelah Turki mencabut dekrit zaman Atatturk.* /AFP Photo/Ozan KOSE

PR DEPOK – Meski Hagia Sophia dialihfungsikan sebagai masjid oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memastikan ikon agama Kristen akan tetap ada di lokasi tersebut.

Pemerintah Turki menyebut, keputusan ini tidak menjadikan Hagia Sophia eksklusif bagi umat islam saja, melainkan akan terbuka bagi seluruh kalangan baik muslim dan non muslim.

Dengan berubahnya status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid, Erdogan mengatakan para pengunjung tak lagi membayar untuk masuk ke Hagia Sophia alias gratis.

Baca Juga: Niat Ingin Pergi Liburan, Turis Ini Malah Terkurung di Bandara Selama 4 Bulan karena Virus Corona

"Karena status museum telah berubah, kami membatalkan biaya masuk. Seperti masjid lainnya, pintu akan terbuka untuk semua orang. Dengan status yang baru, Haiga Sophia akan merangkul semua orang dengan lebih tulus," kata Erdogan seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI Minggu, 12 Juli 2020.

Meski menuai protes dari dunia, Erdogan tetap mantap dengan keputusan yang telah diambil.

Ia menyebut, keputusan ini ada ditangannya mengingat Hagia Sophia merupakan hak kedaulatan Turki.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Dihapus dari Kurikulum Madrasah?

"Tetapi cara Hagia Sophia akan digunakan berada di bawah hak-hak kedaulatan Turki. Kami menganggap setiap langkah yang melampaui menyuarakan pendapat merupakan pelanggaran kedaulatan kami," ujarnya.

Keputusan Erdogan ini menuai banyak opini dari dunia internasional.

Salah satunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengaku kecewa atas keputusan Erdogan mengubah Hagia Sophia sebagai masjid.

Baca Juga: Hasil Survey: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, Gedung Putih mendesak Turki agar tetap memberikan akses bagi semua pengunjung, meski bangunan era Bizantium itu telah diubah dari museum menjadi masjid.

"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki mengubah status Hagia Sophia," ucap juru bicara Kemlu AS Morgan Ortagus beberapa waktu lalu.

Selain AS, Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

Baca Juga: Marak Webinar, Wishnutama Dorong Penyelenggara Acara Libatkan Pekerja Seni

Yunani menganggap langkah Turki mengubah fungsi Hagia Sophia merupakan bentuk provokasi bagi peradaban.

Sementara itu, Gereja Ortodoks Rusia menganggap, selama ini Hagia Sophia sebagai salah satu tempat suci bagi Umat kristen ortodoks merah.

"Ancaman terhadap fungsi Hagia Sophia merupakan ancaman bagi seluruh peradaban Kristen baik secara spiritual maupun sejarah," tutur Ketua Gereja Ortodoks Rusia.UNESCO pun telah melayangkan protes resmi atas alih fungsi Hagia Sophia menjadi masjid, terutama karena pemerintah Turki tidak mengkomunikasikan hal itu sebelumnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x