Intip Sejarah yang Terjadi pada 30 Januari, dari Tragedi Pembunuhan Mahatma Gandhi hingga Pengangkatan Hitler

- 30 Januari 2023, 12:12 WIB
Ilustrasi Mahatma Gandhi - Berikut ini merupakan beberapa peristiwa yang terjadi pada 30 Januari di beberapa negara dan menjadi sejarah.
Ilustrasi Mahatma Gandhi - Berikut ini merupakan beberapa peristiwa yang terjadi pada 30 Januari di beberapa negara dan menjadi sejarah. /PIXABAY/naeimasgary

PR DEPOK – Simak beragam peristiwa yang pernah terjadi dan menarik perhatian publik di berbagai belahan dunia pada tanggal 30 Januari.

Peristiwa berikut masing-masing memiliki cerita dan kisah memilukan yang layak untuk diketahui.

Terdapat kisah terbunuhnya tokoh spiritual dan aktivis India, Mahatma Gandhi, eksekusi Raja Charles I, hingga diangkatnya Adolf Hitler sebagai Kanselir Jerman. Berikut ulasannya.

· 30 Januari 1948

Baca Juga: Anda Mengalami Masalah Saraf Kejepit? Simak 5 Tips Alami Ini untuk Mengatasinya di Rumah

Mahatma Gandhi Dibunuh

Mohandas Karamchand Gandhi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi, adalah seorang pemimpin politik dan tokoh spiritual gerakan kemerdekaan India, dibunuh di New Delhi oleh seorang ekstremis Hindu pada 30 Januari 1948.

Terlahir sebagai putra seorang pejabat perempuan India pada tahun 1869, Gandhi Vaishnava merupakan sosok ibu yang sangat religius dan sejak Mahatma Gandhi berusia dini, ia telah memperkenalkan putranya pada Jainisme, agama India yang secara moral menganjurkan tanpa kekerasan.

Gandhi adalah seorang siswa yang biasa-biasa saja tetapi pada tahun 1888, ia diberi kesempatan untuk belajar hukum di Inggris. Pada tahun 1891, dia kembali ke India, tetapi gagal mendapatkan pekerjaan hukum reguler, dan menerima kontrak satu tahun di Afrika Selatan pada tahun 1893.

Menetap di Provinsi Natal, ia menjadi sasaran rasisme dan undang-undang Afrika Selatan yang membatasi hak-hak buruh India.

Gandhi kemudian mengingat satu kejadian rasisme, di mana ia dikeluarkan dari kompartemen kereta api kelas satu hingga terlempar dari kereta api. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela haknya sebagai orang India dan laki-laki.

Baca Juga: Ajukan Pengunduran Diri, Pelatih Madura United FC: Lebih Baik Lanjut Tanpa Saya

Ketika kontraknya berakhir, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Afrika Selatan dan meluncurkan kampanye melawan undang-undang yang akan mencabut hak pilih orang India. Ia lalu membentuk Kongres India Natal dan menarik perhatian internasional terhadap penderitaan orang India di Afrika Selatan.

Pada tahun 1906, pemerintah Republik Transvaal berusaha untuk lebih membatasi hak-hak orang India dan Gandhi saat mengorganisir kampanye pertamanya Satyagraha, atau pembangkangan sipil massal. Setelah protes selama 7 tahun, ia merundingkan kesepakatan kompromi dengan pemerintah Afrika Selatan.

Tahun 1914, Gandhi kembali ke India dan menjalani kehidupan pantang dan spiritualitas di pinggiran politik India. Ia mendukung Inggris dalam Perang Dunia Pertama, tetapi pada tahun 1919 meluncurkan Satyagraha baru untuk memprotes rancangan wajib militer orang India di Inggris.

Ratusan ribu orang menjawab seruannya untuk memprotes dan pada tahun 1920 ia menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan India.

Ia mengatur ulang Kongres Nasional India sebagai kekuatan politik dan meluncurkan boikot besar-besaran terhadap barang, jasa, dan institusi Inggris di India.

Kemudian, pada tahun 1922, ia tiba-tiba membatalkan Satyagraha ketika kekerasan meluas. Satu bulan kemudian, ia ditangkap oleh otoritas Inggris karena menghasut, dinyatakan bersalah, dan dipenjarakan.

Baca Juga: Tampil di Video Musik 'Lavender Haze' Bersama Taylor Swift, Model Laith Ashley: Terima Kasih, Saya Kagum

Setelah dibebaskan pada tahun 1924, ia memimpin puasa panjang sebagai protes atas kekerasan Hindu-Muslim.

Pada tahun 1928, ia kembali ke politik nasional ketika ia menuntut status dominion untuk India dan pada tahun 1930 melancarkan protes massal terhadap pajak garam Inggris, yang merugikan orang miskin India.

Dalam kampanye pembangkangan sipilnya yang paling terkenal, Gandhi dan para pengikutnya berbaris ke Laut Arab, di mana mereka membuat garam sendiri dengan menguapkan air laut. Pawai yang mengakibatkan penangkapan Gandhi dan 60.000 orang lainnya mendapatkan simpatik dan dukungan internasional untuk kepemimpinan dan gerakannya.

Tahun 1931, Gandhi dibebaskan untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar di London sebagai satu-satunya perwakilan Kongres Nasional India. Pertemuan itu sangat mengecewakan dan setelah kembali ke India, ia kembali dipenjarakan.

Saat di penjara, ia memimpin puasa lagi sebagai protes atas perlakuan pemerintah Inggris terhadap orang India yang miskin dan terdegradasi yang menempati tingkatan terendah dari sistem kasta.

Pada 1934, ia meninggalkan Partai Kongres India untuk bekerja demi pembangunan ekonomi banyak orang miskin di India. Anak didiknya, Jawaharlal Nehru, ditunjuk sebagai pemimpin partai menggantikannya.

Baca Juga: Brighton Berhasil Menang 2-1, Liverpool Tersingkir dari Piala FA

Dengan pecahnya Perang Dunia II, Gandhi kembali ke politik dan menyerukan kerja sama India dalam upaya perang Inggris dengan imbalan kemerdekaan.

Inggris tentu saja menolak dan berusaha memecah belah India dengan mendukung kelompok konservatif Hindu dan Muslim. Sebagai tanggapan, Gandhi menggagas gerakan "Keluar dari India" pada tahun 1942, yang menyerukan penarikan total Inggris dari India. Gandhi dan para pemimpin nasionalis lainnya dipenjara hingga tahun 1944.

Tahun 1945, sebuah pemerintahan baru berkuasa di Inggris dan negosiasi untuk kemerdekaan India dimulai. Gandhi menginginkan India yang bersatu, tetapi Liga Muslim yang pengaruhnya berkembang selama perang, tidak setuju.

Setelah pembicaraan yang berlarut-larut, Inggris setuju untuk membentuk dua negara merdeka baru India dan Pakistan pada 15 Agustus 1947. Gandhi sangat tertekan oleh pemisahan itu, dan kekerasan berdarah pecah antara umat Hindu dan Muslim di India.

Dalam upaya untuk mengakhiri perselisihan agama di India, ia melakukan puasa dan kunjungan ke daerah-daerah bermasalah.

Saat ia sedang di New Delhi pada 30 Januari 1948, Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang keberatan dengan toleransi Gandhi terhadap umat Islam, menembaknya secara fatal.

Dikenal sebagai Mahatma, atau “The Great Soul,” selama masa hidupnya, metode pembangkangan sipil Gandhi yang persuasif, memengaruhi para pemimpin gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, terutama Martin Luther King Jr. di Amerika Serikat.

Baca Juga: Bansos PKH 2023 Tahap 1 Cair Februari? Berikut Info Jadwal Pencairan dan Cara Cek Nama Penerima Online

· 30 Januari 1649

Raja Charles I Dieksekusi karena Pengkhianatan

London, 30 Januari 1649, Raja Charles I dipenggal karena pengkhianatan.

Charles naik tahta Kerajaan Inggris pada tahun 1625 setelah kematian ayahnya, Raja James I. Pada tahun pertama pemerintahannya, Charles menyinggung rakyat Protestannya dengan menikahi Henrietta Maria, seorang putri Katolik Perancis.

Ia kemudian menanggapi oposisi politik terhadap pemerintahannya dengan membubarkan parlemen pada beberapa kesempatan dan pada tahun 1629 memutuskan untuk memerintah sepenuhnya tanpa parlemen.

Tahun 1642, perjuangan sengit antara raja dan parlemen untuk mendapatkan supremasi menyebabkan pecahnya perang saudara pertama di Inggris.

Anggota Parlemen yang dipimpin oleh Oliver Cromwell, dengan pasukan Ironsides yang tangguh meraih kemenangan melawan pasukan Royalis raja di Marston Moor pada 1644 dan di Naseby pada tahun 1645.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah Bakal Cair Lagi Februari? Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Nama Penerima

Sebagai pemimpin Angkatan Darat Model Baru dalam perang saudara Inggris kedua, Cromwell membantu mengusir invasi Royalis ke Skotlandia, dan pada 1646 Charles menyerah kepada tentara Skotlandia.

Tahun 1648, Charles dipaksa menghadap pengadilan tinggi yang dikendalikan oleh musuh-musuhnya, di mana ia dihukum karena pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati.

Di awal tahun berikutnya, tepatnya pada 30 Januari 1649, Raja Charles I dieksekusi dengan cara dipenggal.

Monarki dihapuskan, dan Cromwell mengambil kendali atas Persemakmuran Inggris yang baru. Pada 1658, Cromwell meninggal dan digantikan oleh putra tertuanya, Richard, yang terpaksa melarikan diri ke Perancis pada tahun berikutnya dengan pemulihan monarki dan penobatan Charles II, putra Charles I.

Oliver Cromwell dihukum secara anumerta pengkhianatan dan tubuhnya dibongkar dari makamnya di Westminster Abbey dan digantung di tiang gantungan di Tyburn.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bentuk Tim PencarI Fakta Buntut Kecelakaan Mahasiswa UI

· 30 Januari 1933

Adolf Hitler Diangkat sebagai Kanselir Jerman

Pada tanggal 30 Januari 1933, Presiden Paul von Hindenburg menunjuk Adolf Hitler, pemimpin atau führer Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman atau dalam bahasa Jerman Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) dan lebih dikenal dengan Partai Nazi, sebagai Kanselir Jerman.

Tahun 1932 menjadi saksi kebangkitan Hitler dan menjadi terkenal di Jerman, sebagian besar didorong oleh frustasi rakyat Jerman dengan kondisi ekonomi yang suram dan luka yang masih membara akibat kekalahan dalam Perang Besar dan persyaratan perdamaian yang keras dari perjanjian Versailles.

Seorang pembicara yang karismatik, Hitler menyalurkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Weimar pasca perang untuk mendukung partai Nazi yang masih muda.

Dalam pemilihan yang diadakan pada Juli 1932, Nazi memenangkan 230 kursi pemerintahan, bersama dengan Komunis, partai terbesar berikutnya mereka menguasai lebih dari setengah Reichstag.

Baca Juga: Kapan Jadwal Rilis Seluruh Episode The Last of Us? Simak Tanggal, Sinopsis hingga Para Pemainnya di Sini

Hindenburg, terintimidasi oleh popularitas Hitler yang semakin meningkat dan sifat preman dari kader pendukungnya, Sturmabteilung (disingkat SA atau Divisi Assault Jerman) atau Brownshirts, awalnya menolak untuk menjadikannya kanselir.

Sebaliknya, ia menunjuk Jenderal Kurt von Schleicher, yang berusaha mencuri perhatian Hitler dengan bernegosiasi dengan faksi pembangkang Nazi yang dipimpin oleh Gregor Strasser.

Pada pemilihan putaran berikutnya di bulan November, Nazi kalah tetapi Komunis mendapatkannya, efek paradoks dari upaya Schleicher yang membuat kekuatan sayap kanan di Jerman semakin bertekad untuk membuat Hitler berkuasa.

Dalam serangkaian negosiasi yang rumit, mantan Kanselir Franz von Papen, didukung oleh pengusaha terkemuka Jerman dan Partai Rakyat Nasional Jerman yang konservatif, meyakinkan Hindenburg untuk menunjuk Hitler sebagai kanselir, dengan pengertian bahwa von Papen sebagai wakil rector.

Kemunculan Hitler sebagai kanselir pada 30 Januari 1933 menandai titik balik penting bagi Jerman dan pada akhirnya, bagi dunia.

Baca Juga: The Last of Us Episode 3: Bocoran Jadwal Tayang, Spoiler, dan Link Nonton

Rencananya, dianut oleh sebagian besar penduduk Jerman adalah menyingkirkan politik dan menjadikan Jerman sebagai negara satu partai yang kuat dan bersatu.

Hitler dengan sigap memerintahkan perluasan polisi negara bagian, Gestapo dan menempatkan Hermann Goering sebagai penanggung jawab pasukan keamanan baru, yang seluruhnya terdiri dari Nazi dan berdedikasi untuk membasmi oposisi apapun yang mungkin muncul terhadap partainya.

Sejak saat itu, Nazi Jerman mulai berkuasa, Hindenburg atau von Papen atau siapapun tidak dapat menghentikannya.***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x