PR DEPOK - Presiden Amerika Sekitat (AS) Donald Trump menyebut ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan ibu kota Lebanon, Beirut seperti serangan bom.
Anggapan Trump itu didasari oleh laporan militer AS.
"Saya bertemu dengan sejumlah jenderal dan mereka mengatakan merasa ledakan itu bukan akibat insiden kecelakaan kerja. Mereka memandangnya sebagai sebuah serangan. Seperti bom atau lainnya," katanya, sebagaimana dinukil Pikiranrakyat-depok.com dari situs Kantor Berita Reuters, Rabu, 5 Agustus 2020.
Baca Juga: Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Ledakan di Lebanon Saat Sedang Mancing
Kendati Donald Trump mengatakan hal itu, ia tidak mengklarifikasi jendral mana yang telah ia temui.
Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa insiden itu sebagai "ledakan", seperti yang diklaim Pentagon.
"Kami menyadari ledakan itu dan khawatir akan hilangnya nyawa akibat ledakan dahsyat itu," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Dua pejabat AS,mengatakan tidak jelas di mana Donald Trump menerima informasinya, tetapi informasi awal itu tampaknya tidak menunjukkan bahwa ledakan itu adalah serangan.
Baca Juga: Ledakan Besar di Beirut Hancurkan Pelabuhan Utama, Timbulkan Kekhawatiran Kehancuran Ekonomi Lebanon
BREAKING : #Trump says Explosion in Beirut #Lebanon was an *Attack* .
“I've met with some of our great Generals and they just seem to feel that it was [an attack].” "They seem to think it was an attack...it was a bomb of some kind, yes."pic.twitter.com/8OAyMAPIpT— Joyce Karam (@Joyce_Karam) August 4, 2020
Para pejabat mengatakan informasi sejauh ini melacak lebih dekat dengan apa yang telah diberikan pejabat Lebanon secara publik. Mereka menambahkan bahwa ini masih awal dan dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Kepala Keamanan Umum Beirut Abbas Ibrahim mengatakan, dugaan awal ledakan besar di Beirut itu disebabkan oleh bahan peledak yang disita bertahun-tahun lalu yang disimpan di pelabuhan kota.
"Tampaknya ada gudang yang berisi material yang disita bertahun-tahun lalu dan tampaknya itu adalah material yang mudah meledak," katanya.
Baca Juga: 123 Teroris Membelot Jadi Pasukan Keamanan Turki Usai Memilih Menyerah
Sampai saat ini korban tewas akibat ledakan dilaporkan mencapai lebih dari 73 orang. Selain itu, lebih dari 3.500 orang terluka. Ledakan juga mengakibatkan gempa lokal dengan magnitudo 3,5.
Sumber ledakan diperkirakan berasal dari gudang di pelabuhan yang menyimpan amonium nitrat yang berdaya ledak tinggi. Bahan kimia itu disita dari sebuah kapal beberapa waktu lalu.***