Harga Minyak Terus Merosot, Ketagangan Ekonomi Global Makin Dalam

- 7 Juni 2023, 16:34 WIB
Harga minyak dikabarkan terus merosot selama dua hari berturut-turut dalam perdagangan Asia pada Rabu sore.*
Harga minyak dikabarkan terus merosot selama dua hari berturut-turut dalam perdagangan Asia pada Rabu sore.* /PIXABAY/@Matryx

PR DEPOK - Harga minyak terus merosot selama dua hari berturut-turut dalam perdagangan Asia pada Rabu sore.

 

Ketegangan mengenai tekanan ekonomi global semakin dalam, membatalkan lonjakan harga setelah Arab Saudi, salah satu eksportir minyak mentah terkemuka, berkomitmen pada akhir pekan lalu untuk mengurangi produksi mereka.

Minyak mentah Brent berjangka merosot sebesar 56 sen atau 0,7 persen, diperdagangkan seharga 75,73 dolar AS per barel pada pukul 07.05 GMT. Sementara itu, minyak mentah WTI AS turun 52 sen atau 0,7 persen, diperdagangkan seharga 71,22 dolar AS per barel.

Kenaikan harga keduanya sebesar lebih dari satu dolar AS pada Senin, 5 Juni 2023, disusul keputusan Arab Saudi untuk mengurangi produksi sebanyak 1 juta barel per hari (bph) menjadi 9 juta barel per hari pada bulan Juli.

Baca Juga: Enak Pol! 7 Rekomendasi Bakso Terenak di Gorontalo, Cek Alamat Lengkapnya

Dikatakan oleh Priyanka Sachdeva, seorang analis di Phillip Nova, dalam sebuah catatannya kekhawatiran resesi yang muncul akibat data ekonomi yang semakin memburuk telah membatasi kenaikan harga minyak, meruntuhkan semua upaya OPEC+ untuk menjaga stabilitas harga.

"Kekhawatiran akan resesi, karena data ekonomi yang semakin suram mengarah ke perlambatan, telah membatasi harga minyak, mengikis semua upaya OPEC+ untuk menjaga harga tetap bertahan," kata Priyanka Sachdeva, seorang analis di Phillip Nova, mengatakan dalam sebuah catatan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

 

Persediaan bensin AS meningkat sekitar 2,4 juta barel, sementara persediaan distilat naik sekitar 4,5 juta barel pada minggu yang berakhir pada 2 Juni, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka dari American Petroleum Institute (API).

Akumulasi tak terduga dalam stok bahan bakar ini memunculkan kekhawatiran mengenai konsumsi oleh pengguna minyak terbesar di dunia, terutama karena permintaan perjalanan meningkat selama akhir pekan Memorial Day.

Baca Juga: 4 Pemain Manchester United yang Mungkin Tinggalkan Klub Musim Panas Ini

Di sisi lain, Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan pada Selasa (6/6/2023) bahwa produksi minyak mentah AS tahun ini akan meningkat lebih cepat, sementara permintaan akan mengalami penurunan dibandingkan ekspektasi sebelumnya.

Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, unit Nissan Securities.asar telah merespons berita pemangkasan produksi Saudi, dan investor sekarang enggan mengambil posisi besar karena prakiraan dan indikator ekonomi yang beragam di Amerika Serikat dan China.

 

"Pasar telah mencerna berita pemotongan produksi Saudi dan investor sekarang enggan mengambil posisi besar karena prakiraan dan indikator ekonomi yang beragam di Amerika Serikat dan China," kata Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, unit Nissan Securities.

Data resmi dari China yang dirilis pada Rabu menunjukkan penurunan ekspor yang lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan Mei, sementara impor mengalami penurunan namun dengan kecepatan yang lebih lambat. Produsen berjuang untuk menemukan permintaan di luar negeri, sementara konsumsi domestik tetap rendah.

Baca Juga: Belum Terdaftar di DTKS? Simak Cara Daftar KJP Plus 2023 Berikut Ini

Data juga menunjukkan bahwa impor minyak mentah ke China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia, mencapai tingkat bulanan tertinggi ketiga pada bulan Mei karena kilang minyak menimbun persediaan.

Meskipun demikian, beberapa analis memperkirakan pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi, yang merupakan pemangkasan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, akan menaikan harga minyak di bawah tingkat saat ini. Namun, keberlanjutan kenaikan harga ke kisaran 80-90 dolar AS per barel dianggap tidak mungkin.

 

Dikatakan oleh Kikukawa, bahwa dirinya juga menambahkan pasokan global yang lebih terbatas dan rencana AS untuk membeli minyak mentah guna mengisi Cadangan Minyak Strategis akan membatasi penurunan harga da diperkirakan harga minyak akan menguji kenaikan saat memasuki musim panas dan aktivitas perjalanan meningkat di Amerika Serikat.

"Kami memperkirakan harga minyak akan menguji kenaikan saat kami memasuki musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat," kata Kikukawa, menambahkan bahwa pasokan global yang lebih ketat dan rencana AS untuk membeli minyak mentah untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis akan membatasi penurunan.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Sate Terenak di Banda Aceh, Berikut Alamat Lengkap dengan Jam Bukanya

Minyak mentah merupakan bahan baku alami yang digunakan dalam produksi berbagai produk minyak, seperti bensin, diesel, dan minyak pelumas.

Minyak mentah merupakan cairan kental berwarna gelap yang ditemukan di dalam lapisan bumi dan terbentuk melalui proses alami berjuta-juta tahun yang melibatkan sisa-sisa organisme laut dan tumbuhan yang terperangkap di dalam batuan.

 

Proses pengolahan minyak mentah untuk menghasilkan produk minyak yang lebih berguna melibatkan destilasi dan pemisahan berbagai komponen yang terkandung dalam minyak mentah.

Proses ini biasanya dilakukan di kilang minyak, dimana minyak mentah dipanaskan dan di destilasi dalam kolom distilasi untuk memisahkan fraksi-fraksi yang berbeda, seperti bensin, diesel, minyak tanah, dan produk lainnya.

Baca Juga: Daftar Estimasi Harga Hewan Qurban 2023 Lengkap dari Sapi, Kambing, dan Domba

Minyak mentah memiliki peran penting dalam ekonomi global karena merupakan sumber energi utama yang digunakan di seluruh dunia.

Harga minyak mentah dapat bervariasi secara signifikan karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan dan penawaran global, geopolitik, produksi minyak dari negara-negara produsen utama, dan faktor-faktor lainnya.

 

Selain digunakan sebagai sumber energi, minyak mentah juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia untuk menghasilkan berbagai produk, seperti plastik, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia lainnya.

Penggunaan minyak mentah dalam jumlah besar juga memiliki dampak terhadap lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca dan polusi udara.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x