PM Swedia Akui Sangat Khawatir Jika Penistaan Terhadap Al Quran Berlanjut

- 29 Juli 2023, 07:28 WIB
Perdana Menteri Swedia mengaku sangat khawatir jika demostrasi penistaan terhadap Al Quran terus berlanjut.*
Perdana Menteri Swedia mengaku sangat khawatir jika demostrasi penistaan terhadap Al Quran terus berlanjut.* /Reuters/Khalid AL-Mousily/REUTERS

Ulf Kristersson juga menyampaikan bahwa keputusan memberikan izin demonstrasi ada di tangan polisi setempat.

Dinas keamanan Swedia, SAPO, mempertahankan penilaian tingkat ancaman pada 3 dari skala 5, menandakan "ancaman yang meningkat" selama krisis, tetapi pimpinannya mengatakan telah terjadi reaksi keras terhadap kejadian baru-baru ini.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rumah Makan Prasmanan yang Enak dengan Menu Variatif di Kendal, Cek Disini Lokasinya

"Swedia telah berubah, yang sebelumnya dilihat sebagai negara toleran menjadi negara anti-Islam," kata Charlotte von Essen selaku Kepala Kepolisian Swedia - SAPO, kepada wartawan pada Kamis lalu dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Denmark dan Swedia mengatakan bahwa mereka menyesalkan pembakaran Al Quran yang terjadi, akan tetapi tidak dapat mencegah hal tersebut. Sebab, ada peraturan yang melindungi kebebasan berbicara di negara mereka.

 

Swedia juga menuduh negara lain - seperti Rusia - telah memanipulasi krisis untuk merusak kepentingan dan upayanya untuk bergabung dengan NATO.

"Di beberapa negara ada persepsi bahwa negara Swedia berada di belakang atau membenarkan ini (Pembakaran Al Quran). Kami tidak seperti itu," kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom kepada wartawan pada Kamis lalu.

Baca Juga: Incar Harry Kane, Bayern Munchen Jadwalkan pertemuan dengan Pemimpin Tottenham Hotspurs

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah