Gencatan Senjata Tertunda Lagi, Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Kesepakatan Pembebasan Sandera

- 21 Desember 2023, 06:14 WIB
Ilustrasi gencatan senjata yang tertunda di Gaza
Ilustrasi gencatan senjata yang tertunda di Gaza /Pixabay/MasterTux/

“Kami mendorongnya,” kata Joe Biden ketika ditanya tentang penyanderaan tersebut, namun dia memperingatkan bahwa pada saat ini tidak ada harapan.

Pada hari yang sama, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, bahwa hal ini adalah diskusi dan negosiasi yang sangat serius, sehingga berharap hal tersebut dapat membawa hasil. 

Baca Juga: WASPADA! 8 Kriteria Pemilik KK Ini Bisa Dicoret dari Penerima BLT El Nino 2023, Apakah Kamu Termasuk?

Sementara itu, para pejabat Mesir mengatakan bahwa Hamas telah menolak tawaran jeda selama seminggu di darat dan udara operasi untuk pembebasan 40 sandera yang terdiri dari perempuan dan anak-anak, serta laki-laki lanjut usia yang membutuhkan perawatan medis segera.

Haniyeh dilaporkan bersikeras bahwa gencatan senjata harus dilakukan sebelum pembebasan tawanan.

Sementara itu, resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab di Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan “penghentian permusuhan” dan peningkatan signifikan pengiriman bantuan di bawah pengawasan PBB, ditunda untuk ketiga kalinya pada minggu ini atas permintaan AS.

Baca Juga: Wow Mantap! 7 Mie Ayam Paling Enak di Kota Pasuruan, Berikut Alamat dan Jam Bukanya

Para diplomat di PBB mengatakan poin utama yang menjadi kendala bagi Washington adalah klausul dalam teks yang memberikan wewenang tunggal kepada PBB untuk memantau konvoi truk bantuan, tanpa menyebutkan secara eksplisit peran Israel.

Para diplomat yang mendesak adanya kompromi mengacu pada jaminan PBB bahwa mereka tidak akan pernah mengirim kargo ke Gaza tanpa berkonsultasi dengan Israel, namun pemerintahan Biden menginginkan persyaratan konsultasi dimodifikasikan dalam teks resolusi, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan komplikasi di lapangan dan menjadi bumerang.

“Kami terus terlibat secara ekstensif dan konstruktif dengan sejumlah negara untuk mencoba menyelesaikan beberapa masalah yang belum terselesaikan dalam resolusi dewan keamanan ini,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kepada wartawan di Washington pada hari Rabu.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x