Dituduh Israel Stafnya Terlibat dengan Hamas, Enam Negara Eropa Hentikan Pendanaan untuk UNRWA

- 28 Januari 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi - Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza.
Ilustrasi - Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu Agency/am/

UNRWA selalu membantah tuduhan serupa di masa lalu dan menyatakan bahwa mereka adalah lembaga bantuan dan kemanusiaan.

Kementerian luar negeri Palestina mengkritik apa yang digambarkannya sebagai kampanye Israel melawan UNRWA, dan Hamas mengutuk pemutusan kontrak karyawan berdasarkan informasi yang diperoleh dari musuh Zionis.

Apa Itu UNRWA?

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 28 Januari 2024: Saatnya untuk Bersenang-Senang dengan Pasangan

UNRWA didirikan untuk membantu pengungsi perang tahun 1948 saat berdirinya Israel dan memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Bantuan ini membantu sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza dan telah memainkan peran bantuan yang sangat penting selama perang yang dilancarkan Israel untuk melenyapkan Hamas setelah serangan 7 Oktober.

Saat mengumumkan penyelidikan tersebut, Lazzarini mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak beberapa anggota staf untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Menyelami Kelezatan Mie Ayam di Jakarta Selatan: Eksplorasi 5 Tempat Rahasia yang Menggoda Selera

Lazzarini tidak mengungkapkan jumlah karyawan yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, maupun sifat keterlibatan mereka. Namun ia mengatakan bahwa setiap pegawai UNRWA yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.

Selama berminggu-minggu pemboman Israel di wilayah Palestina, UNRWA telah berulang kali mengatakan bahwa kapasitasnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza berada di ambang kehancuran.

Hussein al-Sheikh, kepala badan politik Palestina, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan bahwa pemotongan dukungan kepada badan tersebut membawa risiko politik dan bantuan yang besar.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x