Usai Uighur, Pemerintah Tiongkok Mulai Persekusi Muslim di Sanya Provinsi Hainan

HM
- 28 September 2020, 22:06 WIB
Lokasi Muslim Utsul di Sanya, Pulau Hainan, Tiongkok
Lokasi Muslim Utsul di Sanya, Pulau Hainan, Tiongkok /Google Maps

Meskipun jumlah Utsul kecil dibandingkan dengan Uighur atau Huis, yang keduanya berjumlah sekitar 10 juta, menargetkan pembatasan Utsul dapat merusak hubungan Tiongkok dengan negara-negara Asia Tenggara.

Baca Juga: Kapasitas Makam Nyaris Penuh, Dinas Bina Marga Jakarta Siapkan TPU Rorotan untuk Jenazah Covid-19

Utsul adalah keturunan orang Cham yang dulu mendiami kerajaan Champa di Vietnam modern, tempat Islam menjadi agama dominan pada abad ke-17.

Untuk diketahui, Utsul juga memiliki bahasa mereka sendiri yang mirip dengan bahasa Melayu.

“Sebelum Covid-19, sudah biasa kita pergi ke Asia Tenggara untuk belajar dan jalan-jalan, kapan pun kita di sana pasti ada rasa keakrabannya,” ujar pekerja komunitas Utsul itu.

Ma mengatakan Malaysia dan Indonesia, keduanya negara mayoritas Muslim, telah membangun hubungan dengan Utsul dalam beberapa tahun terakhir dan mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, yang neneknya adalah seorang Utsul, telah mengunjungi Sanya beberapa kali.

Baca Juga: Ahok Cabut Laporan Kasus Pencemaran Nama Baik di PMJ, Kuasa Hukum: Satu Tersangka Telah Lanjut Usia

Ma mengatakan bahwa jika penindasan terhadap minoritas terus berlanjut, sentimen anti-Tiongkok di negara-negara seperti Malaysia dapat dengan mudah meluap.

“Dengan hanya menghajar kelompok kecil yang terdiri dari 10.000 Utsul (otoritas lokal) ini dapat merusak citra Tiongkok di antara masyarakat Asia Tenggara, yang dapat mendorong pemerintah mereka untuk menjadi lebih populis dan memicu kebencian terhadap diaspora Tiongkok,” ucap Ma.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x