PR DEPOK – Pakar pemantau kelaparan global mengungkapkan bahwa kekurangan pangan ekstrem di beberapa bagian Jalur Gaza telah melampaui tingkat kelaparan.
Selain itu, mereka juga menyebut bahwa kematian massal di Gaza kini akan segera terjadi tanpa adanya gencatan senjata dan lonjakan pasokan makanan ke daerah-daerah yang terputus akibat pertempuran.
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), yang penilaiannya diandalkan oleh badan-badan PBB, mengatakan 70 persen orang di wilayah utara Gaza menderita tingkat kekurangan pangan paling parah, lebih dari tiga kali lipat ambang batas 20 persen.
IPC mengatakan mereka tidak memiliki cukup data mengenai angka kematian, namun diperkirakan penduduk akan mengalami kematian karena kelaparan dalam waktu dekat.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Bakso di Tegal yang Lezat dan Tak Pernah Sepi Pembeli, Nomor 3 Paling Laris
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 27 anak-anak dan tiga orang dewasa telah meninggal sejauh ini yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
“Tindakan yang diperlukan untuk mencegah kelaparan memerlukan keputusan politik segera untuk gencatan senjata dan peningkatan akses kemanusiaan dan komersial yang signifikan dan segera kepada seluruh penduduk Gaza,” katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Secara keseluruhan, 1,1 juta warga Gaza, atau sekitar separuh jumlah penduduk Gaza, mengalami kekurangan pangan yang sangat parah, dan sekitar 300.000 orang di wilayah tersebut kini menghadapi kemungkinan tingkat kematian akibat kelaparan.
Baca Juga: Noh Sang Hyun Pertimbangkan Bergabung Drama Baru yang Dibintangi Suzy dan Kim Woo Bin