Banyak Perempuan Dilecehkan di Media Sosial, Plan International: Kesehatan Mental Korban Terganggu

- 5 Oktober 2020, 14:26 WIB
Ilustrasi media sosial.*
Ilustrasi media sosial.* /Pixabay./

Sedangkan, sebanyak 38 persen mengatakan mereka telah dilecehkan oleh pengguna media sosial anonim.

Untuk anak perempuan yang diidentifikasi sebagai Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender/transsexual, Intersexual, Queer (LGBTIQ) + daring, hampir setengahnya mengatakan bahwa mereka mengalami pelecehan karena identitas seksual atau gender mereka, dan 60 persen anak perempuan yang diidentifikasi sebagai etnis minoritas mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran khusus karena hal ini.

Sementara itu Kepala eksekutif Plan International, Susanne Legena, mengatakan bahwa kekerasan telah berkembang, serta pelecehan adalah kenyataan sehari-hari.

“Kekerasan telah berkembang ke titik di mana bagi banyak gadis, pelecehan adalah kenyataan sehari-hari,” kata Susanne Legena.

Baca Juga: Disarankan Ahli untuk Tekan Penularan Covid-19, Lakukan Hal ini Saat Seseorang Bersin di Dekat Anda

Ia pun menilai bahwa tidak ada ruang virtual atau lainnya, tempat dimana anak perempuan, dan perempuan muda aman dari kekerasan.

“Jika Anda menganggap jumlah gadis yang sangat tinggi di seluruh dunia menjadi sasaran pelecehan setiap kali mereka berpartisipasi dalam diskusi online, selain diganggu dan dilecehkan di jalan ketika mereka melangkah keluar rumah, dan bahwa pelecehan adalah bentuk kekerasan, ada tidak ada ruang virtual atau lainnya, tempat anak perempuan aman dan bebas dari kekerasan," ucapnya.

Dikabarkan dampak karena kekerasan daring tersebut anak perempuan melaporkan bahwa dirinya mengalami masalah kesehatan mental jangk panjang.

"Akibatnya, anak perempuan melaporkan masalah kesehatan mental jangka panjang dan dalam banyak kasus, memilih untuk tidak mengekspresikan diri dan pendapat mereka karena takut akan pembalasan, dan terkadang menghapus diri mereka dari platform ini sama sekali," katanya.

Baca Juga: RUU Ciptaker Dibawa ke Paripurna Dinilai Terburu-buru, YMB: Pemerintah dan DPR Sesat dalam Berpikir!

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah