Israel akan Serang Gaza dengan Roket Gegar Otak, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

- 31 Mei 2024, 15:03 WIB
Pengangkut personel lapis baja (APC) Israel beroperasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel pada 29 Mei 2024.
Pengangkut personel lapis baja (APC) Israel beroperasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel pada 29 Mei 2024. /Reuters/Ronen Zvulun/

Baca Juga: Top Best 8 Bakso Paling Direkomendasikan di Wates, Sekali Gigit Bikin Ketagihan!

Kategori Cedera Otak Trauma akibat Ledakan

Gegar otak akibat ledakan dapat dibagi menjadi tiga kategori, bergantung pada tingkat keparahan cederanya:

Kelas 1. Keadaan bingung. Orang tersebut tidak kehilangan kesadaran dan tidak ada celah dalam ingatannya, tetapi mereka tidak mengikuti apa yang sedang terjadi.

Tingkat 2. Adanya amnesia pasca trauma dan gejala klasik gegar otak seperti pusing, sakit kepala, dan mual, setidaknya selama 15 menit.

Baca Juga: Lirik Lagu Prologue oleh aespa: Maybe I'm a Weirdo, I Know

Kelas 3. Hilangnya kesadaran. Untuk cedera akibat ledakan yang lebih parah, dokter kemungkinan besar akan menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) untuk menilai pasien.

GCS terdiri dari total 15 titik, dengan titik-titik yang digunakan untuk mengukur berbagai fungsi seperti pembukaan mata dan respon verbal.

Berdasarkan jumlah poin yang diperoleh seseorang dalam tes tersebut, dokter akan mengklasifikasikan pasien menjadi empat kelompok:

TBI Ringan: Skor GCS = 13-15 poin
Disabilitas Sedang: Skor GCS = 9-12 poin
Disabilitas Berat: Skor GCS = 4-8 poin
Keadaan Vegetatif Persisten: Skor GCS = 3 poin

Baca Juga: Referensi 6 Pilihan Kedai Bakso Terbaik di Kediri yang Wajib Dikunjungi

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah