Pada bagian berikut, kita akan membahas berbagai cara seseorang mengalami TBI setelah cedera ledakan.
Mekanisme Cedera Ledakan
Ada empat mekanisme dasar cedera akibat ledakan yang dapat dialami seseorang:
Cedera ledakan primer (Primary blast injuries)
Baca Juga: Daftar Kedai Bakso di Mojokerto Terbaik dan Temantap Menunya
Hal ini mengacu pada ledakan itu sendiri, dimana gelombang tekanan menghantam korban dan mendorong organ tubuhnya.
Organ-organ yang dikelilingi oleh cairan seperti otak dan sumsum tulang belakang sangat rentan terhadap gelombang tekanan. Gelombang tekanan menyebabkan kerusakan penghalang darah-otak dan peningkatan tekanan intrakranial, yang menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.
Cedera akibat ledakan sekunder (Secondary blast injuries)
Ledakan sekunder adalah hasil pecahan yang beterbangan di udara setelah ledakan. Mereka sering menyebabkan cedera otak tembus.
Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan? Cuma Butuh 3 Cara Ini Kok!
Cedera akibat ledakan tersier (Tertiary blast injuries/ TBI)
Hal ini bisa terjadi jika korban terlempar ke udara ke benda padat, misalnya tembok. Cedera ini dapat menyebabkan trauma benda tumpul pada otak serupa dengan jenis cedera yang terlihat pada kecelakaan mobil.
Cedera akibat ledakan Kuarter (Quaternary blast injuries)
Hal ini diakibatkan oleh kehilangan banyak darah setelah ledakan dan/atau menghirup debu dan asap beracun.
Keempat mekanisme ini dapat terjadi secara bersamaan, sehingga menyebabkan cedera yang rumit dan mengancam jiwa.