Israel akan Serang Gaza dengan Roket Gegar Otak, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

- 31 Mei 2024, 15:03 WIB
Pengangkut personel lapis baja (APC) Israel beroperasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel pada 29 Mei 2024.
Pengangkut personel lapis baja (APC) Israel beroperasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel pada 29 Mei 2024. /Reuters/Ronen Zvulun/

Semakin tinggi poinnya, semakin tinggi pula tingkat fungsinya, yang berarti semakin besar kemungkinan untuk pulih sepenuhnya.

Tanda dan Gejala Cedera Otak Traumatis Akibat Ledakan

- Tremor
- Kejang wajah
- Perubahan suasana hati
- Ketidakmampuan untuk berjalan
- Refleks yang lamban
- Kesulitan bernapas
- Penglihatan ganda
- Masalah memori

Selain itu, dibandingkan dengan tentara yang menderita TBI yang tidak terkait dengan ledakan, tentara yang terkena ledakan lebih mudah terganggu oleh suara keras yang tiba-tiba dan mengalami lebih banyak kelelahan emosional dan fisik.

Baca Juga: Jadwal Pencairan KLJ Tahap 2 2024 Paling Update, Benarkah Cair Awal Juni 2024?

Mengobati TBI Ledakan

Meskipun TBI akibat ledakan memiliki mekanisme yang unik, tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Sebaliknya, korban ledakan diperlakukan serupa dengan pasien lain setelah TBI dan menerima program rehabilitasi individual.

Bagian penting dari rehabilitasi TBI bagi korban ledakan akan melibatkan pengaktifan mekanisme perbaikan alami otak, neuroplastisitas.

Neuroplastisitas membantu otak mengatur ulang dirinya untuk menciptakan jalur saraf baru. Jalur ini memungkinkan bagian otak yang tidak rusak mengambil alih fungsi dari area yang cedera. Ini adalah jumlah korban cedera otak yang dapat memperoleh kembali kemampuan berjalan atau berbicara bahkan bertahun-tahun setelah cedera.

Baca Juga: Terkenal di Lamongan, 6 Bakso Berikut Bisa Dijajal sebagai Kuliner Rekomendasi

Mengapa Olahraga Penting untuk Pemulihan

Cara terbaik untuk melibatkan neuroplastisitas adalah melalui latihan berulang. Misalnya, semakin sering Anda melatih tangan, semakin banyak otak Anda menghasilkan jalur saraf baru sebagai respons. Ketika jalur ini diperkuat melalui olahraga, fungsi tangan Anda akan meningkat.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah