Dianggap Tak Lebih dari Binatang, Tahanan Korea Utara Jadi Sasaran Penyiksaan dan Pelecehan Seksual

- 19 Oktober 2020, 15:59 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara.*
Ilustrasi bendera Korea Utara.* /Pixabay/Chickenonline./

"Narapidana benar-benar terbuang, mereka kekurangan makanan kecuali jika mereka bisa menyuap para petugas yang menjaga agar keluarga mereka bisa mengirim makanan," kata Robertson.

Laporan tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan 15 wanita dan pria yang pernah ditahan di Korea Utara, serta berasal dari mantan Pejabat yang mengetahui sistem peradilan pidana.

Narasumber yang diwawancarai merupakan warga Korea Utara yang meninggalkan negara itu setelah tahun 2011 hingga Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan.

"Orang-orang pasti mempunyai alasan yang sangat kuat untuk takut ditangkap dan ditahan sebelum persidangan di Korea Utara," ucap Robertson.

Baca Juga: Siap Menutup Seluruh Bisnisnya di Indonesia, Ini Alasan Maskapai Air Asia X

Robertson menambahkan bahwa hanya tersangka yang memiliki koneksi politik dan uanglah yang bisa menyuap petugas penjara, petugas polisi, dan jaksa yang berpeluang dapat melarikan dirinya dan keluarganya.

Para tahanan sebagian besar kemungkinan mengalami penyiksaan termasuk pelecehan, pengakuan paksa, dan tinggal di sel yang sempit dan kotor.

Sedangkan, tahanan perempuan menghadapi pelecehan dan penyerangan seksual, termasuk pemerkosaan.

Kemudian, menurut laporan secara rinci pada awal penahanan praperadilan para tahanan disiksa dengan dipukul menggunakan tongkat dan ditendang.

Baca Juga: Respon Jamuan Makan ala Restoran Napoleon Bonaparte, MAKI: Terlalu Berlebihan, Tunjukkan Ketimpangan

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x