Obat Lazarus, Pil Tidur yang Diklaim Ilmuwan Dapat Perbaiki Kerusakan Otak untuk Sementara Waktu

- 30 Oktober 2020, 07:46 WIB
Ilustrasi pil kapsul.
Ilustrasi pil kapsul. /Qimono/Pixabay

Peneliti mengatakan, Richard tidak bisa lagi berbicara, makan sendiri, atau bergerak sendiri.

Dia didiagnosis dengan mutisme akinetik dan dirawat di panti jompo khusus.

Kemudian Willemijn van Erp, seorang dokter perawatan lansia dan peneliti dari Radboud University Medical Center, bertemu dengan Richard.

Melalui artikel yang diterbitkan di jurnal medis Cortex, Willemijn van Erp mengatakan, Richard dapat melihat dan mendengar, tetapi karena cedera otaknya, dia hampir tidak dapat memberi tanggapan.

Baca Juga: Meski Diterpa Pandemi, Mendag Sebut Neraca Perdagangan RI Surplus Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Richard nyaris tidak responsif dalam delapan tahun sejak hipoksia membuatnya menderita mutisme serupa. Tetapi pada titik ini keluarganya bersedia mencoba apapun untuk memperbaiki kondisinya.

Willemijn van Erp pun mengetahui obat tidur yang terkadang memiliki efek luar biasa pada pasien yang menderita penyakit otak, dan setelah membicarakannya dengan keluarga Richard, mereka memutuskan untuk memberi Richard pil zolpidem.

“Di luar semua ekspektasi, zolpidem memiliki efek yang luar biasa,” tulis van Erp.

Baca Juga: Pertanyakan Pembakar Kejagung-Halte tak Ditahan, Andi Arief Singgung Pemborgolan Aktivis KAMI

“Setelah meminum obat tidur, Richard mulai berbicara, ingin menelepon ayahnya, dan mulai mengenali saudara-saudaranya lagi. Dengan bantuan, dia bahkan bisa bangkit dari kursi roda dan berjalan jarak dekat,” tulisnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah