Ridwan Kamil Cek Kesehatan karena Pernah Bersama Menhub yang Positif Virus Corona, Hasilnya Langsung Diumumkan

16 Maret 2020, 16:35 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Dok Humas Pemprov Jabar.

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menjalani cek kesehatan sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.

Hal itu sehubungan dengan berita yang beredar bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sakit dan dirawat karena terinfeksi virus corona atau COVID-19.

Cek kesehatan dilakukan lantaran ia pernah berdekatan dengan Budi Karya Sumadi pada 1 Maret 2020 silam di Bandara Kertajadi.

Baca Juga: Nestapa Ojol di Depok, Orderan Minim hingga Shelter Tutup saat Sekolah Libur 2 Pekan Akibat Pandemi Virus Corona

Hal ini disampaikan Kang Emil, sapaan akrabnya melalui akun Instagram pribadinya.

Mantan Wali Kota Bandung tersebut mengungkapkan bahwa saat itu dirinya bersama Budi mengawal transit 69 anak buah kapal Diamond Princess di Bandara Internasional Jawa Barat.

Maka untuk menenangkan jajaran pemerintahan dan publik, sesuai prosedur saya berinisiatif untuk mengecek potensi keterpaparan virus COVID-19 oleh Labkes Pemprov Jabar,” tulis Kang Emil.

Baca Juga: Kemenag Tetap Gelar Seleksi Petugas Haji Ditengah Pandemi Virus Corona dengan Sejumlah Langkah Antisipatif

Dirinya menerangkan hal yang sama juga dilakukan oleh istrinya, Atalia Praratya.

Alhamdulillah hasilnya kami berdua negatif dari virus tersebut dan fisik dinyatakan dalam kondisi sehat wal’afiyat,” ucapnya.

Menhub sendiri telah dinyatakan positif COVID -19 dan saat ini sedang menjalani isolasi di rumah sakit.

Baca Juga: Bertambah 2, Peta Sebaran Kasus Positif Virus Corona di Jabar Jadi 10

Menurut Kang Emil, saat di Bandara Kertajati dirinya bersama Menhub menggelar konferensi pers usai proses transit ABK selesai.

“Termasuk saya juga memeriksakan diri karena ada kabar Pak Menteri Perhubungan kena (positif Covid-19). Kami pernah ada satu titik saat preskon kita bersama di Bandara Kertajati, untuk menjaga transparansi publik tentulah saya coba lakukan hal ini, nanti hasilnya dalam waktu dekat mungkin bisa disampaikan,” tutur Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu 15 Maret 2020 lalu seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com.

Namun, Kang Emil menjelaskan dirinya bersama Menhub saat itu jauh dari para ABK Diamond Princess, dan para awak pun telah dinyatakan negatif COVID-19.

Baca Juga: Makanan Sehat Selama Isolasi Diri Virus Corona, dari Susu hingga Kacang-Kacangan

Selain itu, pada saat di Kertajati Kang Emil bertemu Menteri Perhubungan hanya saat konferensi pers.

“Saya sangat prihatin dengan situasi yang dialami Menteri Perhubungan. Kalau mau dihubungkan dengan Diamond Princess kita pakai logika saja. Ada nggak awak Diamond Princess yang positif? Tidak ada, semua negatif. Jadi, semua argumentasi itu gugur. Kalau menghubungkan, ini pendapat saya pribadi, positifnya Menhub dengan Diamond Princess,” jelasnya.

“Pertama, jaraknya jauh. Waktu si WNI datang kita hanya memantau dengan jarak 500 meter. Mereka turun langsung naik ke bus. Kalau positifnya dari di Diamond Princess berarti ABK Diamond Princess harus ada yang positif, sebagai penular ke Menteri kan. Kalau ABK-nya negatif – faktanya begitu – berarti dugaan kami bukan di Kertajati bukan dari Diamond Princess,” kata Kang Emil seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Humas Jabar.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Bendungan Way Sekampung Akan Jadi Penyedia Air di 3 Wilayah di Lampung

Sementara itu, terkait perkembangan terkini COVID-19 di Jabar hingga Minggu, 15 Maret 2020 pukul 17.00 WIB setidaknya terdapat 10 orang dinyatakan positif terpapar.

Dari 10 pasien positif tersebut, sebanyak 2 orang di antaranya meninggal dunia yakni warga Kabupaten Cianjur dan warga Kabupaten Bekasi.

“Per sore ini Minggu, 15 Maret 2020, informasi data yang masuk ada 10 orang yang positif Covid-19 di Jawa Barat,” ucap Kang Emil.

Baca Juga: KPK Panggil Desi Arryani Sebagai Saksi Tersangka FR Dalam Proyek Fiktif PT Waskita Karya

Dari kesepuluh pasien positif tersebut, di antaranya tiga warga Depok, satu warga Kota Bandung, satu warga Kabupaten Cirebon, satu warga Kabupaten Purwakarta, tiga warga Kabupaten Bekasi, dan satu warga Kabupaten Cianjur.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 83 orang, 54 di antaranya telah selesai pengawasan.

Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 785 orang, 291 di antaranya telah selesai dipantau sehingga sisa 494 orang masih dalam pemantauan.

Baca Juga: Kominfo Laporkan Ratusan Informasi Hoaks Virus Corona hingga Senin Pagi

Kang Emil menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera mengumumkan sebaran data ODP dan PDP COVID-19 di Jabar berbasis kelurahan.

“Kita menjaga tidak ada data yang melanggar aturan publik, tapi di level kelurahan yang masih sangat luas itu minimal forum pimpinan kelurahan atau kepala desa bisa melakukan social distancing, edukasi, pelacakan,” ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler