Hadapi Resesi, Pemprov Jawa Barat Siapkan Subsidi BLT bagi Pekerja yang Terkena PHK

- 18 November 2022, 14:15 WIB
Ilustrasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat siapkan subsidi BLT bagi pekerja yang terkena PHK karena terdampak resesi.
Ilustrasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat siapkan subsidi BLT bagi pekerja yang terkena PHK karena terdampak resesi. /Pixabay./

PR DEPOK – Pemerintah Provinsi Jawa Barat siapkan subsidi BLT bagi pekerja yang terkena PHK karena terdampak resesi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan bahwa Pemerintah Jawa Barat akan menyiapkan subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pekerja.

BLT ini dibagikan kepada pekerja di Jawa Barat yang terkena PHK oleh perusahaan yang terdampak langsung resesi, dan diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Aries, Taurus, dan Gemini, 19 November 2022: Tentukan Sikap, Pasangan akan Mulai Jujur

Ridwan Kamil mengungkap jika pekerja yang berpotensi terkena PHK ini yakni pekerja yang bekerja di sektor padat karya, seperti halnya perusahaan tekstil yang perdagangannya global.

“Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi. Nah, nanti ada BLT,” ujar Gubernur Jawa Barat sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA pada Jumat, 18 November 2022.

Ridwan Kamil menuturkan resesi akan terjadi secara global, pesanan barang akan menurun yang menyebabkan pabrik akan mengurangi jumlah produksi, dan hal ini turut berdampak pada pengurangan karyawan.

Baca Juga: Daftar Penerima Bansos BPNT November 2022 Bisa Dicek di Link Ini, Segera Login untuk Dapatkan Rp200.000

“Yang terdampak biasanya yang berhubungan dengan padat karya, tekstil dan lainnya,” ujar Ridwan Kamil.

Menurut pria yang biasa Kang Emil ini, BLT rencananya akan disalurkan saat ada pengumuman resmi kondisi kedaruratan.

Menanggapi pekerja yang terdampak resesi, Pemprov Jabar sudah mengalokasikan untuk BLT ini dari anggaran Biaya Tak Terduga dan Dana Transfer Umum sebesar dua persen.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Sinopsis Summer Strike: Perjuangan Seolhyun Cari Jati Diri di Sebuah Desa Kecil

“BLT ini sesuai dengan kondisi saat ada pengumuman kondisi kedaruratan, anggarannya dari BTT (Biaya Tak Terduga) dan Dana Transfer Umum dua persen sudah dialokasikan,” kata Kang Emil.

Seperti yang diketahui, Indonesia diprediksi akan mengalami resesi ekonomi di tahun 2023, akan tetapi tidak terlalu signifikan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga.

Menurut Ridwan Kamil, mayoritas ekonomi dunia yang dimintai pendapat menyatakan Indonesia tidak akan mengalami resesi terlalu besar.

Baca Juga: Tunjukkan Kode Khusus Ini untuk Cairkan BSU 2022 di Kantor Pos, Cek Segera di Aplikasi PosPay

Negara di zona Asia relatif lebih kecil terkena resesi dibandingkan dengan negara di luar zona Asia.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh positif, kesenjangan dengan angka inflasi pun tidak terlalu jauh, dan kenaikan harga masih terkendali.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x