UPDATE COVID-19 di Depok 26 Mei: Kembali Bertambah 21 Orang, 9 Kasus Ditemukan di Jakarta

26 Mei 2020, 20:56 WIB
Ilustrasi COVID-19 /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok mengumumkan perkembangan terbaru jumlah kasus positif virus corona.

Per Selasa 26 Mei 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan perkembangan kasus virus corona melalui siaran pers yang diterima Pikiranrakyat-depok.com.

Mohammad Idris menyampaikan, ada penambahan jumlah kasus pasien positif virus corona.

Baca Juga: Peneliti Ingatkan Bahaya Hand Sanitizer yang Dapat Picu Ledakan, Salah Satunya Disimpan di Mobil 

Hingga Selasa 26 Mei 2020, jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit virus corona bertambah 21 orang dari 514 orang menjadi 535 orang.

Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI sebanyak 12 orang.

Termasuk 9 orang yang diinformasikan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Idris mengatakan untuk kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 10 menjadi 128 orang. Sedangkan tidak ada kasus kematian sehingga tetap 24.

Baca Juga: Indonesia Dikabarkan Di-lockdown Dunia Akibat Pemerintah dan Warga Tak Patuhi PSBB, Simak Faktanya 

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Depok masih berjumlah 1.426 orang.

Namun ada 746 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 680 orang yang masih diawasi.

Terdapat 3.727 orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 2.146 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.581 orang yang masih dipantau.

Untuk kasus orang tanpa gejala di Depok, ada 1.660 orang.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Dikabarkan Mampu Tangani Corona Jika Maju Jadi Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya 

Meski demikian, ada 728 orang tanpa gejala (OTG) yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 932 orang yang masih dipantau.

Kasus PDP yang meninggal dunia di Depok mencapai 71 orang. Namun, sejumlah PDP yang meninggal tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif.

"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler