Diabaikan Warga, PSBB dan Imbauan Wali Kota Depok Tak Bermakna

- 30 April 2020, 11:23 WIB
Wali Kota Depok Mohammad Idris
Wali Kota Depok Mohammad Idris /Amir Faisol/PR

Peningkatan kasus konfirmasi terjadi karena telah dilaksanakan Rapid Diagnostic Test (RDT) dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab PCR, serta terdapat penambahan kasus konfirmasi dari PDP yang hasil Swab PCR-nya positif.

Namun untuk penambahan rata-rata jumlah OTG, ODP dan PDP per hari lebih sedikit selama PSBB dibandingkan dengan sebelum PSBB.

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyebut saat ini memang belum ada satu daerah yang benar-benar efektif menekan penularan kasus COVID-19 melalui metode PSBB.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Film dan Serial Netflix yang Tayang Sepanjang Mei 2020 

Dengan begitu, pemerintah daerah seolah bekerja tanpa panduan yang jelas, sepintas hanya meraba-raba. Sehingga pelaksanaan PSBB di periode pertama tak ubahnya trail error.

Tri Yunis memang berpandangan pemerintah pusat juga tidak mengembangkan lebih detail indikator-indikator implementasi pelaksanaan PSBB.

Sehingga pemerintah daerah bisa lebih gencar lagi memantau semua aktivitas warga dengan melibatkan RT dan RW, apalagi sudah ada kampung siaga.

"Warga tidak boleh keluar kecuali untuk memenuhi kebutuhan makanan dan obat. Di luar itu seharusnya tidak boleh," katanya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x