Diabaikan Warga, PSBB dan Imbauan Wali Kota Depok Tak Bermakna

- 30 April 2020, 11:23 WIB
Wali Kota Depok Mohammad Idris
Wali Kota Depok Mohammad Idris /Amir Faisol/PR

Evaluasi tersebut berdasar pada fakta masih tingginya penambahan jumlah pasien positif dan pasien suspect corona baik yang dinyatakan dalam pengawasan atau pemantauan.

Lebih ekstrem, Alif meminta agar Idris mengevaluasi aturan soal keberadaan transportasi umum yang masih beroperasi.

Baca Juga: 'The King: Eternal Monarch' Tawarkan Drama Romantis dengan Nuansa Berbeda 

Alif memang meminta agar angkot dan jenis transportasi umum lainnya di-'lock down' saja. Pun kalau tidak, Alif menantang Mohammad Idris agar menerapkan sistem yang lebih ketat di transportasi umum dengan mengecek status pekerjaan warga tersebut.

Pasalnya memang selama PSBB ini ada 11 sektor usaha yang masih dibolehkan untuk beroperasi. Oleh karena itu, wali kota ditantang agar menerapkan pembatasan pengguna angkot selain bagi karyawan di 11 sektor tersebut.

Belum lagi, selama seminggu, warga yang beraktivitas di luar rumah masih tinggi sehingga jalanan di Depok masih ramai.

Dalam pandangan dr. Alif, PSBB bisa berhasil hanya apabila warga bisa benar-benar disiplin menerapkan physical distancing.

Baca Juga: Korupsi Anggaran Virus Corona, KPK Sebut Akan Hukum Mati Pelakunya 

Tak ada sanksi PSBB makin tidak bermakna

Mohammad Idris membenarkan bahwa selama PSBB justru terjadi peningkatan kasus konfirmasi rata-rata 8-9 orang per hari dibandingkan sebelum PSBB yang hanya rata-rata 6-7 orang per hari.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x