Jadi Jalur Tikus, Kasatlantas: Banyak Pengendara Main Kucing-kucingan Saat Masuk Jakarta Lewat Depok

- 29 Mei 2020, 18:30 WIB
CEK poin PSBB di Kota Depok untuk menindak para pengguna jalan.*
CEK poin PSBB di Kota Depok untuk menindak para pengguna jalan.* /AMIR FAISOL/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Satuan lalu lintas (Satlantas) telah menutup jalan-jalan arteri di sejumlah penjuru Kota Depok selama momen arus balik berlangsung.

Kasatlantas Polres Metro Depok, Kompol Erwin Aras Genda menyampaikan banyak pengendara yang berusaha nekat balik ke Jakarta melalui jalan-jalan arteri tersebut di Depok.

Kebanyakan pengendara tidak memilih jalan tol karena sudah paham akan ada petugas yang beroperasi.

Baca Juga: Simbol Jari 65 Adalah Kode Rahasia Kebangkitan Generasi Baru PKI, Simak Faktanya 

Demikian disampaikan Kompol Erwin Aras Genda kepada Pikiranrakyat-depok.com saat ditemui di kantornya di Mako Polres Metro Depok pada Jumat, 29 Mei 2020.

"Dia tidak menggunakan jalan tol sehingga mereka menggunakan arteri dari Sukabumi-Bogor (lalu) ke sini. Mungkin di Bogor tidak terpantau karena dini hari, tapi kita mengantisipasi," kata Kompol Erwin Aras Genda.

Erwin mengatakan banyak pengendara yang hendak balik ke Jakarta kemudian berangkat larut malam untuk menghindari pengecekkan petugas kepolisian.

Sayangnya saat ini pihaknya sudah membentuk tim patroli biru yang beroperasi dari jam 20.00 sampai 6.00 pagi, menyisir semua sudut kota untuk menghalau warga masuk ke kawasan Jakarta melalui Depok.

Baca Juga: Jelang PPDB SMA/SMK Sederajat, Berikut Daftar Hotline Layanan Pengaduan dari Disdik Jabar 

Dia mengatakan banyak pengendara yang mengira melintas di Depok di atas jam 22.00 WIB akan aman.

Padahal beberapa lintasan jalan sudah diamankan oleh petugas seperti di Cimanggis, Juanda, dan Limo sudah disiapkan petugas.

Tak hanya itu, pengendara juga ada yang bermain sembunyi-sembunyian ketika hendak melintasi Depok untuk kembali ke Jakarta dengan petugas kepolisian.

Bahkan ada indikasi beberapa pengendara yang mengantre masuk untuk melintas di Depok dan ketika salah satu pengendara terbebas dari petugas dia akan menghubungi pengendara lain yang sudah antre di belakangnya.

Baca Juga: Tampil Lebih Muda Seperti Ridwan Kamil, Berikut Cara Menggunakan Aplikasi FaceApp 

"Jadi informasi yang kami temukan, di luar wilayah Depok ada yang antre. Cuma yang maju cuma satu, istilahnya test case. Mereka kan punya grup juga. Travel dan non-travel," ungkapnya.

Erwin menyampaikan kegiatan penyekatan ini dilakukan bersama sejumlah aparat gabungan dari TNI dan Dinas Perhubungan untuk menindaklanjuti Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020 dan Peraturan Wali Kota Depok.

Selain itu, penyekatan ini juga bertujuan untuk mengeliminir penularan virus sehingga mengantisipasi potensi adanga gelombang kedua penyebaran virus di Jabodetabek, khususnya yang masuk ke Jakarta.

Dengan begitu, pihaknya akan memaksimalkan pengecekkan di pos pengamanan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ada di wilayah Depok.

Baca Juga: Travel Asal Kuningan Curi-curi Masuk Jakarta via Depok, Kasatlantas: Terancam Kurungan 2 Bulan 

Erwin menyatakan dalam perwal terbaru memang tidak klausul untuk menindak para pengendara yang hendak balik ke Jakarta.

Sementara kalau mengikuti aturan di DKI Jakarta maka pengendara yang terjaring harus dikarantina selama 14 hari.

"Yang jadi masalah kan perwal sudah ditandatangani, namun yang jadi kendala (lain) adalah tidak ada alokasi anggaran untuk karantina, kan harus ada sarana prasarana tenaga medis berapa biayanya," tutur dia.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x