BPOM Sebut Efikasi Vaksin Sinovac Sebesar 65,3 Persen, Rachland: Mohon Data Ini Jangan Diabaikan

11 Januari 2021, 19:46 WIB
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /Twitter @RachlandNashidik

PR DEPOK – Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk CoronaVac sebagai vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac.

Kemudian, terkait efikasi vaksin Covid-19 Sinovac, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pada uji klinik fase 3 di Bandung menunjukkan tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.

"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin sinovac dan uji klinik di bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen," kata Penny seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: HRS Jadi Tersangka Lagi, Crist Wamea: Beliau Diobok-obok seperti Lakukan Kejahatan Luar Biasa

Menanggapi hal ini, Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengatakan besaran efikasi tersebut menunjukkan bahwa vaksin Sinovac dengan nilai terendah. Untuk itu, lanjutnya, data yang ada ini jangan sampai diabaikan.

Tanggapan tersebut disampaikan Rachland Nashidik melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik pada Senin, 11 Januari 2021.

Artinya efikasi dari vaksin Sinovac (65,3 persen) terendah dibanding Pfizer (95 persen), Moderna (94,5 persen) dan AstraZenica (80,6 persen). Mohon data ini jangan diabaikan,” kata Rachland Nashidik seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Bandingkan Mensos dan FPI, Teddy Gusnaidi: Giliran Risma yang Salah, Dibilang Dia Banyak Bantu Orang

Lebih lanjut, meski vaksin Sinovac hanya memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki.

Dari ketiga negara ini menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.

Selain itu, Penny mengatakan vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Berdasarkan angka efikasi itu menunjukkan adanya harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.

Baca Juga: Ngabalin Salah Unggah Foto Sriwijaya Air, Gus Umar: Sebar Hoaks Jauh Lebih Bahaya daripada Fadli Zon

"Setiap penurunan angka kejadian infeksi dengan vaskin tersebut akan sangat berarti dalam upaya keluar dari krisis pandemi, di samping upaya-upaya preventif seperti 3M," tutur Penny.

Sementara itu, uji klinis yang dilakukan di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brasil 78 persen.

Meski demikian, Penny mengatakan pemberian EUA oleh BPOM itu juga mempertimbangkan hasil rapat bersama lintas sektor seperti Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, ahli epidemi dan unsur terkait lainnya.

Baca Juga: Sentil Pernyataan SBY Soal Vaksin Covid-19, Guntur Romli: Sejak Kapan Jadi Jubir Tuhan?

Penny mengatakan BPOM dan pemangku kepentingan terkait terus mengawasi proses vaksinasi terutama efek samping dari vaksin Sinovac tersebut. Pengawasan juga dilakukan untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @RachlanNashidik

Tags

Terkini

Terpopuler