Berkat Optimisme Publik, Menperin Prediksi Industri Manufaktur Tumbuh 4 Persen di Tahun 2021

12 Januari 2021, 21:03 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. /Dok. Setkab.go.id/

PR DEPOK – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita memprediksi industri manufaktur akan tumbuh positif hampir menyentuh empat persen pada tahun 2021.

Hal tersebut, menurutnya, didorong optimisme publik dengan pengendalian pandemi Covid-19.

“Kami memproyeksikan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen,” ucap Agus pada Selasa, 12 Januari 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Serang Balik Teddy Gusnaidi, Taufiq: Kuliah Aja Enggak Tamat Sok Bawa Nama SBY, Ngaca Woy!

Selain optimisme terhadap pengendalian Covis-19, lanjut dia, pertumbuhan itu juga didorong seluruh subsektor manufaktur yang kembali bergairah seiring pemulihan aktivitas ekonomi nasional.

Ia mengungkapkan, industri manufaktur di Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan, khususnya pada akhir 2020.

Bahkan, kata dia, di tengah masa pandemi Covid-19, industri manufaktur dalam negeri mampu menembus fase ekspansi.

Hal tersebut tercermin dari “Purchasing Managers Index” (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang menyentuh 51,3 poin.

Baca Juga: Benarkah Ada Beberapa Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Menggunakan Identitas Orang Lain?

“Poin ini merupakan sebuah capaian yang luar biasa di tengah-tengah pandemi dan ini merupakan titik tertinggi semenjak Markit melakukan survei di negara-negara Industri,” tuturnya.

Selain itu, investasi di sektor industri manufaktur 2020 justru meningkat dibandingkan 2019 (year on year). Lebih lanjut, ekspor berbagai produk sektor manufaktur juga naik dibandingkan 2019.

“Padahal kita sama-sama mengalami pandemi Covid-19, dunia juga sedang mengalami pandemi,” ucapnya optimis.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Pernah Olok-olok Gus Dur, Luqman Hakim: Kini HRS Panen Kasus Pelanggaran Hukum

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa tidak mengherankan jika sektor industri masih menyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar mencapai 19,86 persen. Di sisi lain, industri pengolahan non-migas menyumbang 17,96 persen.

“Pemerintah terus mendorong penguatan industri semakin dalam dan terintegrasi sehingga menghasilkan produk-produk dengan inovasi baru dan bernilai tambah tinggi,” katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler