Minta Pemerintah Tegas kepada Penyusup, Sukamta: Jika Perlu Ambil Langkah Bu Susi, Tenggelamkan!

15 Januari 2021, 16:42 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. /Instagram/@drsukamta.

PR DEPOK – Pemerintah diminta untuk bertindak tegas terhadap pihak mana pun yang menyusup ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut diminta oleh anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sukamta.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Jumat 15 Januari 2021, Sukamta mengatakan pencegahan ini bermula karena adanya laporan keberadaan kapal mencurigakan yang berlayar di wilayah Selat Sunda.

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Jokowi Lengser, Ferdinand: Jika Dibiarkan, Bisa Bebas Fitnah Atas Nama Ramalan

“Jangan hanya digiring dan diawasi, jika perlu ambil langkah seperti Bu Susi Pudjiastuti terhadap kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah Indonesia, tenggelamkan,” ucap Sukamta.

Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyayangkan kejadian seperti itu terulang kembali termasuk beberapa kali ditemukan penyusupan seaglider asing oleh nelayan.

Sehingga, lanjut Sukamta, hal itu menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan laut Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Peristiwa Kumpul-kumpul Raffi Ahmad, Tsamara PSI: Sayang Sekali, Mengecewakan!

“Untung ada banyak kapal yang sedang terlibat pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, sehingga ada yang melihat pergerakan kapal survei China dan melaporkan ke Bakamla,” katanya tegas.

Menurutnya, kapal tersebut juga diketahui mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak 3 kali saat masuk wilayah Indonesia. Dan itu, menurutnya, sangat mencurigakan.

Ia meminta Menkopolhukam Mahfud MD dan Menhan Prabowo Subianto segera mengambil tindakan yang tegas dan terukur.

Baca Juga: Raffi-Ahok Kritis Diproses Hukum, dr. Tirta: Kasus Sampean Bisa Berat Karena Dibandingkan dengan HRS

Tindakan itu, kata Sukamta, harus dilakukan terhadap pelanggaran yang dilakukan kapal survei China yang mematikan sistem lacak otomatisnya tersebut.

“Dalih pihak kapal survei China menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS jangan serta merta diterima,” ujarnya.

Ia menilai, bisa saja saat mereka mematikan sistem lacak otomatisnya melakukan kegiatan mata-mata atau tindak kejahatan lainnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Disudutkan Soal Kerumunan, Akhmad Sahal: Jangan Hanya Dia, ke Ahok dan Artis Lain Juga

“Seperti penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia karena itu aneh apabila kapal yang jelas melanggar lalu tidak ditahan,” kata Sukamta.

Dalam kesempatan yang sama, Sukamta juga berharap pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut Indonesia.

“Karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut terkuat di dunia,” tuturnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler