Sebut Banjir Dimanapun Pasti karena Hujan, Haikal Hassan: Kecuali di Jakarta, karena Anies

22 Januari 2021, 14:30 WIB
Haikal Hassan Baras. /Instagram @haikalhassan_quote

PR DEPOK – Baru-baru ini terjadi aksi pemotongan kabel yang terjadi di Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat (Jakpus).

Diketahui, pompa tersebut adalah upaya yang dilakukan Gubernur DKI Jaarta, Anies Baswedan untuk mencegah banjir di Jakarta.

Namun, aksi sabotase tersebut mengakibatkan pompa air di lokasi itu sempat tidak berfungsi.

Padahal, keberadaan pompa itu untuk menyedot genangan air jika intensitas hujan tinggi.

Baca Juga: Demokrat Bantu Korban Pemakai Kaos Jokowi-Maruf, Politisi PKS: Keren Meski Beda Pilihan!

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan pun menyinggung pihak yang kerap menyalahkan Anies Baswedan bila terjadi banjir di Jakarta.

Haikal Hassan mengatakan bahwa jika di daerah manapun yang terjadi banjir, pasti sudah jelas akibatnya disebut dari curah hujan yang tinggi.

Namun, bila di daerah Jakarta yang banjir maka penyebabnya adalah Anies Baswedan yang kerap dituding tak bisa membenahi kota Jakarta.

Baca Juga: Upaya Anies Cegah Banjir Kabarnya Disabotase, Musni Umar: Kita Harus Kecam Semoga Ada CCTV

Padahal, Anies Baswedan telah melakukan upaya untuk mencegah banjir namun nyatanya terdapat oknum yang tak bertanggungjawab untuk menggagalkan upaya Anies.

Tanggapan tersebut disampaikan Haikal Hassan melalui cuitan akun Twitter pribadinya @haikal_hassan pada Jumat, 22 Januari 2021.

Di manapun banjir itu terjadi karena Curah Hujan yang tetiba Ektrim. Kecuali di Jakarta, itu karena Anies,” tulis Haikal Hassan.

Baca Juga: Sudah Cukup Tidur Namun Tetap Merasa Lelah Saat Terbangun? Mungkin Ini Penyebabnya

Sebelumnya, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan ada perbedaan antara banjir di Kalimantan Selatan dan banjir di Jakarta.

Menurut Ferdinand Hutahaean, banjir di Kalimantan Selatan dan di daerah lain merupakan musibah bencana yang datangnya tidak rutin.

Sedangkan banjir Jakarta, kata dia, merupakan banjir yang datangnya rutin sehingga sudah menjadi permasalahan Kota Jakarta yang harus diselesaikan.

Baca Juga: Mensos Antar Gelandangan Kerja, Luqman Hakim: Risma Butuh 99 Tahun untuk Bereskan Gepeng

Pernyataan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Rabu, 20 Januari 2021.

Membedakan banjir Kalsel dan daerah lain itu dgn Jakarta sj mereka tak mampu. Banjir Kalsel dan yg lain itu adalah musibah bencana yg datang tdk rutin dan tdk diketahui. Beda dgn banjir Jakarta, yg banjirnya sdh rutin dan terjadi sbg masalah kota yg hrs diselesaikan. Dasar OSD.!” ujar Ferdinand Hutahaean.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diakibatkan karena curah hujan yang tinggi selama berhari-hari.

Baca Juga: Ketahuan Berpacaran dengan Pria Non-Muslim, Dua Gadis Remaja Ditembak Mati Ayahnya

"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler