PR DEPOK – Ahli hukum tata negara, Refly Harun menilai saat ini di Indonesia terdapat suatu kelompok yang mempersepsikan posisi Presiden Jokowi hanya sebagai presiden untuk kelompok mereka.
“Bayangkan bahkan seorang presiden yang harusnya mewadahi kita semua, bapak bagi kita semua, itu hanya dipersepsikan sebagai presiden satu kelompok. Gawat sekali kan bangsa kita ini,” kata Refly Harun seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube pribadinya.
Menurut Refly Harun, bila citra presiden menjadi jelek maka sebenarnya yang merusak citra presiden adalah pendukung presiden sendiri.
“Karena para pendukung presiden selalu mempersepsikan seolah-olah bahwa presiden itu adalah presiden kelompok,” ucapnya.
Kemudian Refly Harun menyebut istilah yang kerap disebut para pendukung Jokowi maupun masyarakat yang tak mendukungnya.
“Ya kalau saya bilang cebong dan kampret misalnya, maka presiden itu dianggap sebagai presidennya cebong,” tutur dia.
Selain itu, lanjut Refly Harun, ada istilah baru yaitu kadrun. Ia mengatakan bahwa kadrun ini terlihat seolah bukan warga negara Indonesia yang dipimpin Jokowi.
“Setiap saat bahwa seolah-olah yang dikatakan kadrun itu bukan rakyatnya, bukan warga negaranya Jokowi. Konsep bernegara kita jadi tidak benar,” tuturnya.
Pernyataan yang dilontarkan Refly Harun itu pun kemudian ditanggapi oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Meski Terdapat Larangan, Dirjen Imigrasi Konfirmasi 153 WNA Asal China Masuk Indonesia
Ferdinand Hutahaean mengatakan pendapat yang diucapkan Refly Harun menunjukkan bahwa dirinya masih belum menerima jika Jokowi menjadi Presiden RI terpilih pada Pilpres 2019 lalu.
Menurut Ferdinand Hutahaean, sebaiknya Refly Harun bisa menerima hasil pemilihan suara yang sah pada saat Pilpres lalu, daripada membuat opini seperti itu.
Tanggapan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Senin, 23 Januari 2021.
“Pendapat ini bersumber dari sebuah kehidupan yg tak menerima demokrasi secara utuh. Demokrasi kita telah memilih @jokowi sbg Presiden terpilih dan harusnya kelompok yg kalah sprt @ReflyHZ menerima hasil demokrasi yg sah dan bkn beropini sprt ini,” tulis dia.
Lebih lanjut Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa sebagai presiden, Jokowi telah jelas memperhatikan seluruh rakyatnya. Baik pemilihnya, maupun yang tidak memilihnya.
Bahkan, tambah dia, hal itu dibuktikan dengan jelas saat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diangkat sebagai menteri di pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Jokowi. Sebelumnya, Prabowo dan Sandiaga adalah lawan politiknya di Pilpres 2019.
“Jokowi sbg Presiden jelas mengurusi seluruh rakyat pemilihnya maupun yg tdk memilihnya. Bahkan @prabowo dan @sandiuno dirangkul jd bagian pemerintahan. Lucunya, @ReflyHZ beropini seolah @jokowi hanya presiden bg pendukungnya. Refly yg sesat opini, Jokowi yg dia salahkan. Ngaco.!” ujar Ferdinand Hutahaean.***