Fadjroel Rachman Diduga Pernah Desak Din Syamsuddin Mundur dari MWA ITB, Christ Wamea: Aktor Kegaduhan!

15 Februari 2021, 11:16 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea. /Twitter @PutraWadapi

PR DEPOK – Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman dikabarkan pernah mendesak Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengeluarkan Din Syamsuddin dari Majelis Wali Amanat (WMA) ITB.

Alumni ITB @itbofficial Wajib Meminta Din Syamsuddin untuk Mundur Sebagai Anggota WMA ITB karena Tidak Pantas untuk Mendorong Kecuirgaan dan Ketidakpercayaan Publik terhadap Mahkamah Konstitusi,” kata Fadjroel Rachman.

Pernyataan tersebut disampaikan Fadjroel Rachman melalui akun Twitter pribadinya @fadjroeL pada 30 Januari 2019.

Baca Juga: Dino Patti Djalal Beberkan Tiga Bukti Keterlibatan Fredy Kusnadi dalam Sindikat Mafia Tanah

Namun, tokoh Papua Christ Wamea membagikan kembali tangkapan layar cuitan Fadjroel Rachman itu pada Senin, 15 Februari 2021 yang kemudian kembali ramai diperbincangkan.

Aktor kegaduhan,” ujar Christ Wamea dalam unggahannya, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter @PutraWadapi.

Diketahui, baru-baru ini mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dilaporkan oleh kelompok Gerakan Anti Radikal (GAR) ITB karena dianggap sebagai tokoh radikal.

Baca Juga: Kode Bendera Indonesia di FF, Munculkan Ikon Bendera Merah Putih Pada Profil Free Fire

Kemudian, nama Fadjroel Rachman juga disebut-sebut sebagai anggota aktif GAR ITB yang telah membuat kegaduhan atas laporannya terhadap Din Syamsuddin.

Oleh sebab itu, menurut Christ Wamea, siapapun jajaran pemerintah yang telah membuat kegaduhan di masyarakat lebih baik diberhentikan.

Kepala KSP bikin gaduh dengan mau kudeta Demokrat. Jubir Presiden bikin gaduh melalui organisasinya GAR ITB menuduh pak Din radikal. Alangkah baik bpk presiden berhentikan saja,” ucapnya.

Baca Juga: Dilaporkan Anggota Mafia Tanah, Dino Patti Djalal: Ini Memang Agak Aneh, Sindikat Laporkan Korbannnya

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah anggap Din Syamsuddin tokoh radikal.

Pemerintah tdk prnh menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme,” kata Mahfud MD seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadi @mohmahfudmd.

Mahfud MD menjelaskan, Din Syamsuddin merupakan pengusung moderasi beragama yang diusung oleh pemerintah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini, 16-21 Februari 2021: Libra Jalani Hal tak Terduga hingga Aries yang Khawatir

Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yg jg diusung oleh Pemerintah. Dia jg penguat sikap Muhammadiyah bhw Indonesia adl "Darul Ahdi Wassyahadah," ucap Mahfud MD.

Untuk itu, dia memandang bahwa Din Syamsuddin adalah tokoh yang kritis dan bukan radikalis.

Beliau kritis, bkn radikalis,” tuturnya.

Baca Juga: Antam Telah Turun hingga Rp19 Ribu, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Senin, 15 Februari 2021

Mahfud MD menambahkan, isu ini berawal dari adanya sejumlah orang yang mengaku dari ITB dan mempersoalkan Din Syamsuddin kepada Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo.

Meski begitu, kata Mahfud, Tjahjo Kumolo hanya mendengarkan saja permasalahan orang-orang tersebut tanpa ada tindaklanjut dari pemerintah.

Memang ada beberapa orang yg mengaku dari ITB menyampaikan masalah Din Syamsuddin kpd Menteri PAN-RB Pak Tjahjo Kumolo. Pak Tjahjo mendengarkan sj, namanya ada orng minta bicara utk menyampaikan aspirasi ya didengar. Tp pemerintah tdk menindaklanjuti apalagi memroses laporan itu,” ujar Mahfud MD.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler