PR DEPOK – Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono membeberkan pendapatnya mengenai keberadaan para pendengung atau buzzer.
Sebelumnya diketahui, mantan Menko Bidang Ekonomi dan Industri, Kwik Kian Gie mengaku bahwa dirinya takut mengemukakan pendapat yang berbeda di era sekarang ini.
Kwik Kian Gie mengatakan bahwa ketakutan itu disebabkan karena para pendengung atau buzzer di media sosial kerap kali mengganggunya.
Para buzzer ini, lanjut dia, mengkritik dengan menghubungkan permasalahan saat ini dengan kehidupan pribadinya.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @bumnbersatu, Arief Poyuono mempertanyakan apa yang mesti ditakuti dari para buzzer tersebut.
“Apa sih yang ditakuti dari Buzzer buzzer,” ujar Arief Poyuono secara tegas.
Karena menurutnya, para buzzer tersebut hanya ada ada di dunia maya dan menggunakan akun palsu.
“Apalagi cuma di dunia maya.. buzzer itu biasanya akun nya palsu,” ujarnya.
Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu memusingkan para buzzer tersebut.
“Enggak usah dipusingi. Jgn dibawa baper,” kata Arief Poyuono menjelaskan.
Masih dalam cuitannya, ia memberikan suatu rumus dalam menghadapi para buzzer tersebut.
Baca Juga: Shamsi Ali Desak ITB Laporkan Balik GAR, Said Didu: Sepertinya Gak akan Berani Melaporkan
“Rumusnya MBA (Masa Bodo Amat),” kata Arief Poyouno menegaskan.
Sebagaimana diberitakan, Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman menyebut bahwa pemerintah tidak perlu bertanggung jawab atas keberadaan buzzer.
Menurutnya, buzzer adalah akun-akun di media sosial yang tidak jelas siapa orangnya, sehingga lebih baik diabaikan saja.
“Pemerintah tidak perlu bertanggung jawab kepada buzzer. Buzzer itu adalah akun-akun di media sosial, yang tidak memiliki reputasi yang dipertaruhkan, enggak ada namanya, jenisnya, diajak ngomong pun enggak bisa,” katanya.***