Dianggap Punya 2 Kesalahan Besar, Dewi Tanjung Sebut Jusuf Kalla Dukung Demo Anarkistis dengan Ambulan PMI

20 Februari 2021, 10:34 WIB
Kader PDIP, Dewi Tanjung. /ANTARA/HO-Polda Metro Jaya/

PR DEPOK – Politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung memberikan pernyataan menohok pada Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @DTanjung15, Dewi Tanjung menyebut bahwa JK memiliki dua kesalahan besar.

Dua kesalahan Terbesar JUSUF KALLA,” tulis Dewi Tanjung pada Jumat, 19 Februari 2021.

Baca Juga: Diserang Usai Dianggap Menghina Jokowi, Rocky Gerung: Ada yang Dibayar untuk Menghujat, Saya Ketawa Saja

Pertama, ia menilai bahwa JK telah salah dengan menjadi ketua dewan sebuah masjid.

Dengan begitu, menurutnya, JK telah membiarkan sejumlah pemuka agama radikal menyebarkan ujaran kebencian.

Menjadi ketua Dewan Mesjid membiarkan para Ustad2 Kilafah Kadrun Radikal menyebarkan ujaran kebencian,” ujarnya.

Baca Juga: Rachland Nashidik Sebut Makam Gus Dur Dibangun Negara, Eks Ajudan Gus Dur: Dibiayai Penuh oleh Keluarga Inti

Selain menyebarkan ujaran kebencian, para pemuka agama tersebut juga menghasut umat islam untuk bermusuhan dengan kelompok pendukung pemerintah.

Dan menghasut umat Islam untuk bermusuhan dengan pendukung pemerintah,” tutur Dewi Tanjung.

Selanjutya, Dewi Tanjung mempermasalahkan jabatan JK sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca Juga: Akui Jadi Saksi Kehormatan SBY kepada Megawati, Dipo Alam: Saya Diperintahkan Khusus Buat Bu Mega Senang

Ia menuding JK telah membiarkan mobil-mobil ambulan milik PMI untuk turut ikut dalam sebuah demonstrasi anarkistis.

Menjadi ketua PMI membiarkan Ambulan PMI ikut serta demo anarkis,” ujarnya.

Sebelumnya, Dewi Tanjung menyinggung kasus ketika anak JK pernah melaporkan mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Tak Setuju UU ITE Bungkam Pendapat, Staf Kemkominfo: tapi Medsos Juga Penuh Hoaks, Fitnah, dan Kebencian

Pelaporan tersebut dibuat karena telah membuat cuitan dengan nama Caplin yang diduga mengarah pada JK.

Dari kasus tersebut, ia lantas mengingatkan JK agar tak semena-mena mengkritik orang lain bahkan pemerintah, sebelum melihat jauh ke diri sendiri terlebih dulu.

Ia dengan tegas meminta agar JK mengevaluasi diri terkait pertanyaan yang dilontarkannya mengenai pemerintah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler