PR DEPOK - Ferdinand Hutahaean kembali mengomentari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ihwal banjir yang melanda Cipinang Melayu, Jakarta Timur sejak Jumat, 19 Februari 2021 kemarin.
Disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui cuitan di akun Twitter miliknya, ia menyayangkan tingkah Anies Baswedan yang dikatakannya telah menyebarkan berita bohong alias hoaks soal banjir di Jakarta.
“Saya kalau melihat berita Cipinang Melayu banjir pasca @aniesbaswedan sebar info bahwa daerah ini tak banjir lagi setelah bertahun2 langganan banjir, rasanya ingin ceburin Anies disini. Memalukan seorang Gubernur menyebar info yg bermuatan kebohongan hanya utk bangun pencitraan,” cuit Ferdinand sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Sabtu, 20 Februari 2021.
Sebelumnya, Anies Baswedan melalui unggahan di Instagram pada 10 Februari lalu mengklaim kawasan RW 4 Cipinang Melayu tak lagi kebanjiran.
Bangga dengan hasil kerjanya menangani banjir Jakarta, Anies bahkan menyertakan perbandingan fotonya saat mengunjungi kawasan itu pada 2017 dengan 2021.
Padahal, menurutnya, setiap tahun kawasan itu terendam banjir, bahkan hingga mencapai 3 meter.
Foto pertama yang diambil di RW 4 Cipinang Melayu pada 2017 lalu, tampak Anies tengah bertemu warga bernama Rumiati dengan dikelilingi genangan banjir.
Sedangkan foto kedua yang diambil pada 2021 menunjukkan pertemuannya kembali dengan orang yang sama tanpa dikepung banjir pada 9 Februari.
“Alhamdulillah, tahun ini dapat kembali mengunjungi RW 04 kelurahan Cipinang Melayu. Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir,” ujar Anies Baswedan dalam keterangan di unggahan Instagram @aniesbaswedan, Rabu, 10 Februari 2021.
Namun tak lama setelah unggahan tersebut, nyatanya wilayah yang dibangga-banggakan Anies yakni RW 4 Cipinang Melayu kembali diterjang banjir dengan genangan mencapai 1.5 meter usai diguyur hujan deras sejak Jumat, 19 Februari 2021 sekira pukul 14.00 WIB.
Dilansir dari Antara, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Raditya Jati penyebab genangan di kawasan tersebut akibat curah hujan tinggi serta luapan saluran penghubung Sulaiman dan Kali Sunter.
Sejumlah tempat pengungsian di Kelurahan Cipinang Melayu diantaranya Mushola Al Muhajirin, rumah warga, SDI AI Hayatiniyah, Masjid Borobudur, Tenda Pengungsi RW 04, Masjid Al Abadiyah, Masjid Al Aniyah, SDN 09/10 Pagi, mushola kelurahan, dan Masjid Attabiin.
Selain itu, genangan juga terjadi di empat kawasan RT di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur sekitar 40-70 sentimeter.
Kemudian tiga RT di Kelurahan Cipinang Utara, Jakarta Timur tergenang antara 40-80 centimeter akibat luapan Kali Sunter.***