IDI: Dokter Beri Rekomendasi Jenis Kelamin Pengidap Hipospadia, Tapi Pasien Bisa Tentukan Sesuai Keinginan

11 Maret 2021, 10:55 WIB
Ilustrasi hipospadia. /Pixabay/Darko Djurin

PR DEPOK - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar para orang tua segera memeriksakan bayinya ke ahli andrologi bila ditemukan kelainan pada alat kelamin.

Selain ahli andrologi, dokter spesialis kandungan juga bisa menjadi pilihan.

“Diperiksa apakah betul laki-laki atau perempuan atau dua-duanya ada," kata Ketum PB IDI dr Daeng M Faqih dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sebut Dirinya Objektif Nilai Situasi Demokrat, Ruhut Sitompul: Saya Sedih, Pak Moeldoko Ini di Mana Dosanya?

Kelainan alat kelamin pada bayi baru lahir disebut hipospadia.

"Dicek hormonnya ke arah mana, laki-laki atau perempuan. Itu bisa diselesaikan melalui skema operasi," ucapnya.

Daeng mengemukakan bahwa penyakit hipospodia tidak berhubungan dengan situasi sosial, politik, profesi orang tua yang melahirkannya.

Kejadian ini murni hanya keeacatan seorang bayi untuk menjadi manusia seutuhnya saat dewasa.

Baca Juga: Moeldoko Cs Kabarnya Akan Dipolisikan oleh Gubernur Sumut, Arief Poyuono: Saya Harap Ada Tindakan Hukum

Dua alat kelamin dalam satu tubuh bisa dialami seorang bayi baru lahir, sehingga harus segera diperiksakan ke dokter.

Dari hasil pemeriksaan dokter akan memberikan rekomendasi jenis kelamin yang sesuai hormon bayi. Tetapi orang tua pasien bisa menentukan sesuai keinginannya.

“Medis hanya menyampaikan kecenderungannya," tuturnya.

Baca Juga: Polri Dituding Ancam Pengurus PD Setujui Hasil KLB, Refly: Jika Benar Terlibat, Harus Diberikan Sanksi Tegas

Kondisi hipospadia pada bayi laki-laki berupa pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.

Uretra juga bisa berbentuk tidak normal selama pekan ke 8-14 kehamilan.

Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.

Kondisi hipospadia setiap bayi bisa berlainan seperti lubang kencing terletak di bawah kepala penis.

Baca Juga: Tiga Anggota Polda Metro Jaya Diperiksa secara Internal Terkait Kasus Unlawful Killing terhadap Laskar FPI

Kelainan ini juga bisa berada di batang penis dan skrotum atau buah zakar.

Sementara itu, pasien berusia 6 tahun dengan kelamin ganda dilaporkan menjalani laparoscopy diagnostic di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

“Ternyata organ reproduksinya anak ini tidak jelas," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, dr Rudy Kadarsyah.

Baca Juga: Anggota DPRD DKI Jakarta Terima Aduan Soal Penyaluran BST Telat, Pemprov Diminta Tingkatkan Layanan

Organ reproduksi yang belum jelas ialah organ rahim dan testis yang dimilikinya karena usia anak tersebut belum mencapai masa pubertas.

Laparoscopy diagnostic ditangani oleh tim terdiri dari sejumlah dokter termasuk ahli kandungan dan urologi.

Dengan demikian, RSHS Bandung akan kembali memeriksa pasien dari sisi kromoson.

Laparoscopy diagnotic adalah operasi minor (kecil) yang dilakukan dengan pembiusan total atau lokal.

Baca Juga: Bus Pariwisata Tewaskan 22 Penumpang di Wado Sumedang, Penumpang Selamat Terkejut karena Rem Blong

Operasi ini dilakukan dengan memompa perut dengan karbondioksida melalui sayatan kecil pada pusat.

Laparoscope (alat penglihatan) yang panjang dan tipis dimasukan kedalam rongga perut yang sudah dipompa untuk memeriksa perut dan pelvis.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler