Minta BMKG Gencarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Presiden Jokowi: Pastikan Seluruh Kepala Daerah Dapat Memantau

6 April 2021, 15:27 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi dalam Ratas penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB pada Selasa, 6 April 2021. /YouTube/Sekretariat Presiden

PR DEPOK - Terkait Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sejumlah wilayah di Indonesia yang  masih dalam kategori rawan bencana akibat Siklon Tropis Seroja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi bahaya lanjutan dari cuaca ekstrem tersebut.

Antisipasi bencana susulan di NTT dan sejumlah wilayah ini, disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB di Istana Merdeka, Jakarta.

"Saya minta dilakukan antisipasi terhadap bahaya lanjutan adanya cuaca yang sangat ekstrem yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia," kata Jokowi Jakarta, Selasa 6 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kalan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Pascateror di Mabes Polri, Tim Densus 88 Kembali Tangkap 6 Terduga Teroris di Jawa Tengah

Dalam melakukan antisipasi bencana susulan di NTT dan wilayah lainnya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kepala daerah harus memantau prediksi cuaca dan iklim.

Jokowi selanjutnya meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja.

Dengan demikian, menurutnya masyarakat pun dapat mengakses dan memantau prediksi cuaca dan iklim sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan jika ada bencana susulan.

"Saya minta BMKG untuk menggencarkan peringatan cuacan ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini. Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau, prediksi cuaca dan iklim, yang dikeluarkan oleh BMKG," ujar Jokowi.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Surat Keppres Tentang Penetapan Kedaruratan Keuangan Negara, Simak Faktanya

"Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," kata Jokowi.

Lebih lanjut, terkait penanganan dampak bencana di NTT dan NTB, presiden Jokowi pun menginstruksikan agar proses evakuasi pencarian dan penyelamatan para korban yang belum ditemukan segera dipercepat.

Presiden Jokowi juga meminta agar Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI, dan Kapolri mengerahkan tambahan personel SAR agar dapat menjangkau lebih luas di wilayah terdampak bencana.

"Sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT, Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban," jelasnya.

Baca Juga: Sama-sama Berperan di Kampanye Akbar Prabowo Dulu, Jansen Sitindaon: Apa Kabar Bang Jumhur dan Syahganda ya?

Selain itu, Jokowi meminta Menteri PUPR untuk mengerahkan alat berat dari berbagai tempat terdampak di NTT. Namun jika akses melalui darat masih sulit dilewati, presiden pun meminta agar jajarannya mempercepat pembukaan akses melalui laut dan udara.

Lebih lanjut, dalam mengantisipasi bencana lanjutan yang melanda NTT, BMKG menyarankan masyarakat untuk tetap waspada.

BMKG memprediksi bahwa dalam 24 jam ke depan atau pada Rabu, 7 April pukul 1.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja berada di Samudera Hindia, sebelah barat daya Pulau Rote, NTT pada 12.8 Lintang Selatan dan 117 Bujur Timur, sekitar 525 km sebelah barat daya Sabu Raijua.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler