Berandai Gus Yaqut Serukan Bersholawat di Semua Masjid, Gus Umar: Sayangnya Menag Fokus Ngurus Toleransi Terus

11 April 2021, 18:12 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan75

PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau biasa disapa Gus Umar kembali melontarkan kritiknya.

Kali ini, kritik tersebut Gus Umar layangkan pada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

Melalui akun Twitter pribadinya @UmarChelseaHsb, Gus Umar menyayangkan Menag Gus Yaqut yang tidak menyerukan masyarakat umat Islam untuk melakukan shalawat tiap sebelum menunaikan salat wajib.

Baca Juga: Ribut Isu Radikalisme di Kajian PT Pelni, Dede Budhyarto Minta Maaf Datangi Cholil Nafis: Kajian Tetap Jalan

Baca Juga: Sebut Tugu Sepeda Dikritik karena Kebencian ke Anies, Ardi Wirdamulia: Bandara eh Bengkel Kertajati Apa Kabar?

Andai Menag serukan bersholawat di seluruh masjid di Indonesia tiap sebelum sholat 5 waktu,” kata Gus Umar pada Minggu, 11 April 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Kemudian, Gus Umar pun lantas menyayangkan sikap Gus Yaqut yang terlalu sering mengurusi soal toleransi.

Sayangnya Menag fokusnya ngurus toleransi terus,” kata pria yang aktif di media sosial itu.

Baca Juga: Akses E-form KUR BNI Prakerja untuk Ajukan Bantuan Rp10 Juta bagi Alumni Kartu Prakerja

Baca Juga: Diduga Sindir Komisaris PT Pelni Soal Tuduhan Radikal, Tifatul Sembiring: Rupanya Ada yang Ngincer Posisi

Baca Juga: Diakui Sang Istri Sebagai Pengurus PP Muhammadiyah, Polisi Ungkap Identitas Asli Terduga Teroris FA

Selanjutnya, dalam cuitan yang berbeda, Gus Umar melontarkan pertanyaan menohok. Ia mempertanyakan, apakah penceramah atau pendakwah yang mengkritik kebijakan pemerintah selalu dinilai sebagai radikalis.

Apakah penceramah baca pendakwah yg kritik kebijakan pemerintah akan selalu dianggap radikal?” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini ramai diperbincangkan soal pembatalan kajian Ramadhan.

Baca Juga: Minta Anies Hentikan Omong Kosong Soal KPK Ibu Kota, Ferdinand: Jelaskan Formula E, Kau Kirim ke Mana Aja Sih?

Baca Juga: Erick Thohir Khawatir BUMN Punah, Arief Soroti Dede Budhyarto: Komisaris Sibuk Radikal Radikul Seperti Buzzer

Pembicara Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis secara sepihak dibatalkan PT Pelni lantaran dianggap menganut paham radikalisme.

Kabar tersebut sontak menuai banyak kontroversi dari warganet karena telah menganggap para ustaz yang diundang sebagai orang yang radikal.

Setelah dibatalkan, muncul kabar bahwa panitia penyelenggara dicopot dari jabatannya karena dinilai terlibat dalam isu radikalisme.

Untuk diketahui, beberapa ustaz lain selain Cholil Nafis yang juga diundang adalah ustaz Syafiq Riza Basalamah, ustaz Subhan Bawazier, ustaz Rizal Yuliar Putrananda, dan ustaz Firanda Andirja.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @UmarChelseaHsb

Tags

Terkini

Terpopuler