PR DEPOK - Pemerintah Desa Sidomulyo menyediakan rumah berhantu bagi warga yang nekat mudik dari tempat perantauanya menjelang lebaran 2021.
Rumah sudah tidak berpenghuni sejak lama yang tertetak di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," kata Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 29 April 2021.
Salah satu warga diketahui bernama Fajar Adi Nugroho yang merantau mudik dari Tangerang mengaku menyesal nekat pulang kampung tanpa membawa surat keterangan sehat, sehingga mesti menjalani karantina di rumah angker.
Terlebih, Fajar sudah mengetahui larangan mudik yang diberlakukan pemerintah kepada masyarakat.
Fajar mudik ke Desa Sidomulyo melalui jalan tikus pada malam hari, sehingga dia lepas dari pengawasan kepolisian.
Sawali mengungkapkan penyediaan rumah angker sebagai tempat karantina merujuk larangan mudik lebaran 2021 oleh pemerintah pusat guna mengurangi kenaikan kasus Covid-19.
Selain itu, sebagai antisipasi mengingat terdapat warga Kecamatan Ampel terjangkit Covid-19 dari Desa Sidomulyo menjelang lebaran 2020 lalu.
Sawali sudah mengimbau kepada warga yang merantau tidak mudik sejak awal Ramadhan 1442 Hijriah.
Jika warga nekat mudik tanpa dapat memperlihatkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19, maka dia diwajibkan melakukan karantina selama tujuh hari.
Sebelumnya, Desa Sepat, Sragen, Jawa Tengah juga menyediakan rumah hantu bagi pemudik yang nekat ke wilayah tersebut pada lebaran 2021.
Rumah tersebut akan digunakan sebagai tempat karantina pemudik selama 14 hari sejak kedatangannya.
"Sudah kami siapkan rumah hantu untuk yang nekat mudik. Ini baru kami bersihkan gotong-royong warga, besok sudah siap digunakan," kata Kepala Desa Sepat Mulyono.
Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Belum Cair? Begini Cara Mengatasinya agar Langsung Masuk ke E-wallet Peserta
"Saya kira akan ada warga yang tetap mudik, apalagi warga di sini banyak yang merantau di Jakarta bahkan luar Jawa," ucapnya.***