PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Benny K. Harman menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD baru-baru ini mengemukakan pernyataan yang lantas mendapat tak sedikit sorotan publik.
Mahfud MD meminta masyarakat tak sepenuhnya kecewa terhadap pemerintahan yang dinilai koruptif dan oligarki.
Pasalnya, menurut Mahfud MD, terdapat kemajuan dari waktu ke waktu yang terus diupayakan pemerintah.
Mahfud MD pun menjelaskan proses penurunan tingkat kemiskinan sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut penuturannya, tingkat kemiskinan terus ditekan dari yang awalnya sangat tinggi, hingga mencapai 11,9 persen pada akhir era Presiden SBY.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa di era pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka tersebut terus ditekan hingga 9,1 persen.
Memasuki periode kedua Jokowi, Mahfud MD mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan kembali naik ke 9,7 akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Benny Harman justru melayangkan tiga makna di balik pernyataan Mahfud MD melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID pada Minggu, 2 Mei 2021.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Benny Harman mengatakan pernyataan Mahfud MD bisa bermakna bahwa pemerintah era Jokowi memang sudah diakui korup.
“Pesan Mahfud ini bermakna: 1, pemerintahan era Jokowi ini diakui korup,” kata Benny Harman.
Selanjutnya, ia juga menuturkan pernyataan Mahfud MD bisa bermakna bahwa masyarakat tak perlu kecewa lantaran sudah banyak kemajuan yang dicapai pemerintahan Jokowi selama ini.
“2, meski korup jangan kecewa karena banyak juga kemajuan yg dicapai,” tutur Benny Harman mengatakan tegas.
Poin ketiga, lanjut dia, permintaan Mahfud MD juga bisa bermakna bahwa demi tercapainya kemajuan, maka tindak korupsi diperbolehkan.
“3, demi kemajuan boleh korupsi,” ujar Benny Harman mengakhiri cuitannya.