PR DEPOK – Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid turut berkomentar atas penampakan baru di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti diketahui, pimpinan KPK mengumumkan 75 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Berdasarkan kabar yang dihimpun, TWK itu sendiri merupakan bagian dari seleksi ujian Aparatur Sipil Negara (ASN).
KPK diketahui tengah memproses alih status para pegawai menjadi ASN yang rencananya dilantik pada pertengahan tahun ini.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menjelaskan bahwa hasil TWK alih status itu terdiri atas dua kategori, yakni memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat.
Ia menerangkan, hasil TKW mendapati 1.274 pegawai yang dinyatakan memenuhi syarat dan 75 pegawai tidak memenuhi syarat. Sementara itu, dua pegawai tidak mengikuti TWK.
Menurut keterangannya, sejumlah aspek yang diukur dalam TWK di antaranya yakni integritas, netralitas, dan antiradikalisme.
Akan tetapi, publik justru menyoroti penampakan dari kantor KPK yang berbeda dalam konferensi pers (konpres) tersebut.
Tampak di bagian latar belakang yang selama ini hanya tercantum lambang KPK, kini terdapat foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Selain foto Jokowi dan Ma’ruf Amin, juga terdapat bendera Merah-Putih yang berjejer di sebelahnya.
Penampakan dalam foto itu termasuk baru di KPK. Karena sebelumnya, tidak ada foto Presiden maupun Wakil Presiden di latar belakang saat konferensi pers KPK.
Menanggapi hal itu, Muannas Alaidid mengatakan, terpampangnya foto Jokowi dan Ma’ruf Amin menjadi bukti bahwa KPK selama ini menjadi lembaga politik.
Baca Juga: BEM UI Sampaikan Berita Duka: KPK, Lembaga Antirasuah Kebanggaan Bangsa Telah Meninggal Dunia!
“Bukti ternyata selama ini KPK jadi lembaga politik,” kata Muannas Alaidid seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @muannas_alaidid pada Kamis, 6 Mei 2021.
Tidak hanya itu, menurutnya, selama ini KPK merasa paling berkuasa. Dengan demikian, sudah saatnya KPK disterilkan dari berbagai kepentingan.
“Merasa paling berkuasa, sudah saatnya distrerilkan dari berbagai kepentingan,” ucap Muannas Alaidid mengakhiri cuitannya.