PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief kembali menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah Indonesia terkait konflik Palestina-Israel.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sikap atas konflik sengit antara Israel dan Hamas yang berlangsung sejak Senin malam.
Perlu diketahuo, korban tewas di pihak Gaza, Palestina, hingga kini telah mencapai 35 orang. Sementara di pihak Israel sebanyak lima orang.
Konflik tersebut mulanya dipicu keputusan rezim Zionis Israel yang akan menggusur paksa sejumlah keluarga Palestina dari rumah dan tanah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur
Rezim Zionis Israel mendesak warga Palestina yang bermukim untuk diganti para pemukim Yahudi Israel.
Ali Syarief pun menyoroti pernyataan sikap Indonesia yang justru disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
“Indonesia mengutuk Israel memborbardir Masjid Al-Aqsha, melalui Menlu Retno,” kata Ali Syarief sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @alisyarief pada Jumat, 14 Mei 2021.
Lebih lanjut, Ali Syarief lantas mempertanyakan apa kesibukan yang tengah dilakukan Presiden Jokowi sehingga pernyataan sikap itu dilontarkan Menlu Retno Marsudi.
Menurut Ali Syarief, menyampaikan pesan perdamaian pada dunia internasional adalah amanah konstitusi.
“Presiden sibuk apa? Menampilkan Pesan Perdamaian kepada dunia, adalah amanah konstitusi (tertulis dlm Preambul),” ucapnya.
Melihat hal tersebut, Ali Syarief di cuitan yang sama menegaskan bahwa dirinya merasa kecewa.
Bahkan, ia melontarkan sindiran dengan mengatakan bahwa isu konflik Palestina-Israel tertukar dengan pentingnya kuliner Bipang Ambawang.
Baca Juga: Paling Ditakuti Tentara Israel, Inilah Rudal Hamas dan PIJ yang Bisa Jangkau Berbagai Wilayah Israel
“Nah, yg begini ini yg mengecewakan. Tertukar dg pentingnya kuliner ‘Bipang Ambawang’,” tutur Ali Syarief mengakhiri cuitan.