Kenang Tragedi Kerusuhan 98, dr. Tirta: Saya Sendiri Melihat Kantor Ibu Saya Dibakar

16 Mei 2021, 14:24 WIB
Dr. Tirta. /Twitter @dr.tirta/

PR DEPOK - Dokter sekaligus YouTuber, Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa akrab disapa dr. Tirta mengenang masa lalunya saat mengalami tragedi Mei 98.

Seperti diketahui pada Mei tahun 1998 banyak terjadi kerusuhan di Indonesia dan adanya tragedi rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di beberapa daerah.

Kini melalui akun Instagram-nya @dr.tirta, dr. Tirta mengatakan bahwa dia turut merasakan kejadian tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Konflik Palestina dengan Israel, Rocky Gerung : Ada Provokasi Berlatarbelakang Agama

Tidak hanya itu dia juga mengaku sempat melihat pembakaran mobil bahkan pembakaran supermarket Singosaren.

Selain itu, pria yang berusia 23 tahun itu mengaku juga melihat beberapa mayat yang hangus terbakar.

23 tahun lalu, solo mengalami tragedi berdarah. Tragedi mei 98. Saat itu saya kelas 2 SD. Saya sendiri melihat kantor ibu saya dibakar. Supermarket singosaren dibakar. Mobil dibakar. Dan beberapa mayat hangus terbakar,” ujar dr. Tirta dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Instagram @dr.tirta.

Unggahan dr. Tirta.

Dia juga mengatakan, masih ingat dengan jelas saat tanggal 17 Mei 1998, setelah kejadian kerusuhan pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998 dia mengaku meminta dan merengek kepada ayahnya untuk berkeliling di kota.

Baca Juga: Terkejut Mantan Istri Ketiga Datang saat Lebaran dengan Mantan Istri Pertama, Kiwil: Salah Posisi

Saat berkeliling, dr. Tirta melihat mayat gosong dibawa ambulan dan banyak bangkai dari motor yang dibakar saat kejadian kerusuhan.

Saya masih ingat, usai kerusuhan 13-15 mei, pada tnggal 17 mei 98, saya minta keliling kota , merengek , dan bapak saya mengantarkan, melihat bangkai motor. Mobil. Dan ambulance lalu lalang membawa mayat yg jelas gosong,” ucap dr. Tirta.

Selain itu, menurutnya, peristiwa tersebut membuatnya menjadi mengenal hal-hal yang seharusnya tidak diketahuinya yang saat itu masih anak-anak.

Namun demikian, peristiwa kerusuhan yang dibalut dengan krisis ekonomi itu, lanjutnya, mampu membuatnya belajar terus-menerus.

Baca Juga: Korban Terus Berjatuhan Termasuk Anak-anak Palestina, Presiden Jokowi Komunikasi dengan 6 Negara

Sebagai anak dari ibu keturunan Tionghoa dan bapak keturunan jawa, kerusuhan itu membuat saya lebih keras dan paham mengenai ‘hal hal yg ga seharusnya saya tau’ lebih cepat. Kerusuhan yg dibalut krisis ekonomi dicampur ras, membuat saya belajar terus,” ujar dr. Tirta.

Menurutnya dari pengalaman tersebut telah merubah pandangannya mengenai kehidupan dan membentuk dirinya yang memiliki sifat keras.

Sebuah pengalaman yg selalu saya ingat. Dan mengubah pandangan saya soal HIDUP. Dan membuat saya jadi SEKERAS INI,” ucapnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Tutup Tempat Wisata, Andi Arief: Begitulah Pemimpin, Jangan Contoh Pimpinan yang Budeg Kritik

Di akhir keterangannya, dr. Tirta mengatakan bahwa dirinya tidak akan melupakan kejadian tersebut dan mengajak kepada semua untuk tidak melupakan sejarah.

Sampe Mei 2021. Sampai kapanpun. Kenangan itu akan di ingat, dan ga akan pernah saya lupakan. JAS MERAH : JANGAN LUPAKAN SEJARAH !,” kata dr. Tirta.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler