Ingatkan Rakyat Hati-hati Cari Guru Agama, Alissa Wahid: Tinggalkan yang Pertentangkan Pancasila!

2 Juni 2021, 17:21 WIB
Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid. /Instagram.com/@alissa_wahid.

PR DEPOK – Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam mencari guru agama.

Selain itu, Alissa Wahid juga mengimbau agar masyarakat bisa mencari guru yang betul-betul memahami tentang konsep keagamaan.

Alissa Wahid mengungkapkan, jika ada ulama atau guru yang masih mempermasalahkan atau mempertentangkan Pancasila dengan agama.

Baca Juga: Jokowi dan Khofifah Ingin Habib Rizieq Bebas? Rocky Gerung: Sebab Kalau HRS Dihukum, yang Lain Dihukum Juga

Maka menurutnya, ajarannya itu mengajarkan untuk meninggalkan bangsa, meninggalkan negara, berlaku tidak baik kepada orang lain.

“Untuk itu, ulama atau guru itu ditinggalkan saja dan mencari guru yang mengajarkan agama dengan baik dan benar,” tutur Alissa Wahid pada Rabu, 2 Juni 2021 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia mengingatkan untuk berhati-hati jika bertemu dengan ulama atau guru yang mengatakan bahwa ‘yang penting itu persatuan umat Islam, kalau sama yang lain tidak perlu’.

Baca Juga: Duga Habib Rizieq Akan Bebas, Ali Syarief: Penjarakan HRS dengan Vonis Inkrah Ancaman Pelanggar Lain

“Nah kalau seperti itu mending cari guru yang lain, yang mengajarkan perdamaian, kemanusiaan dan keadilan,” ujar dia.

Tak hanya itu, Alissa Wahid juga menjelaskan bahwa sebagai warga bangsa, perlu diingat bahwa masyarakat dalam suatu tempat itu diikat oleh nilai-nilai bersama.

“Nilai-nilai bersama bangsa Indonesia adalah Pancasila,” tutur putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Deddy Corbuzier Terbiasa Makan dengan Menu yang Sama Selama Bertahun-tahun

Lantas, Alissa Wahid mencontohkan, di dalam Nahdlatul Ulama (NU) disebutkan bahwa Pancasila adalah kalimatun sawa atau titik temu.

“Kemudian jika di ormas Muhammadiyah disebut sebagai adalah darul ahdi wa syahadah (negara tempat melakukan konsensus), yang syahadahnya atau perjanjiannya adalah Pancasila,” ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, cara merefleksikan diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia adalah dengan mengukur apakah sudah mengamalkan ajaran-ajaran agama, ajaran-ajaran yang ada di dalam Pancasila karena semua itu merupakan satu kesatuan.

Baca Juga: Alissa Wahid: Aneh jika Ada Orang Mengatakan Pancasila Tidak Ada Dalilnya

“Untuk merefleksikan Pancasila ke dalam diri kita adalah harus menjadi manusia yang spiritual, manusia yang adil, manusia yang beradab sesuai dengan nilai-nilai di dalam Pancasila dan nilai-nilai keagamaan,” ucapnya.

“Serta mampu menjaga persatuan dengan orang-orang yang berbeda latar belakang tapi sama-sama warga Indonesia,” kata Alissa Wahid.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler