Mahfud MD: Jadikan Pancasila Sebagai Dasar dan Tujuan Kita dalam Bernegara

18 Juni 2021, 10:34 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD. /Foto: Antara.

PR DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengingatkan pentingnya Pancasila dalam bernegara.

Mantan pimpinan Mahkamah Konstitusi itu mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus menjadikan Pancasila sebagai dasar dan tujuan dalam bernegara.

Hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam diskusi Pra-Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Jakarta.

Baca Juga: HRS Khawatir Jutaan Orang Kepung PN Jaktim, Ferdinand Hutahaean: Seribu Aja Susah Apalagi Jutaan

“Mari kita sekarang fokus kembal ke ideoogi kita bahwa kita itu menjadikan Pancasila sebagai dasar dan tujuan kita dalam bernegara,” kata Mahfud MD, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, pada Kamis 17 Juni 2021.

“bukan hanya sebagai dasar negara, tapi juga tujuan negara,” tegas Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan bahwa nilai yang terkandung dalam Pancasila bisa dijadikan sebagai pemersatu bangsa.

“Nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” kata Mahfud MD.

Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila maka dapat mencegah dan menanggulangi semua sikap atau bibit-bibit radikalisme.

Baca Juga: HRS Akui Belum Pantas Disebut Imam Besar, Husin Shihab: Memang, Dia Hanya Ulama yang Dibesarkan Pendukungnya

Sebab menurut Mahfud MD, radikalisme merupakan cikal bakal dari terorisme.

“Wujud dari radikalisme itu ada tiga, pertama sifatnya ideologi yang disampaikan melalui wacana – wacana bahwa negara ini tidak baik dan harus ganti,” ujarnya.

“Negara Pancasila ini telah gagal harus kita ganti dengan agama baru, dan itu masih dalam wacana,” lanjut Mahfud MD mencontohkan pemikiran cikal bakal dari terorisme.

Radikalisme kemudian naik levelnya ke tingkatan kedua ketika wacana dan pikiran seperti itu berubah menjadi sikap intoleran.

“intoleran itu tida suk kepada orang yang berbeda, ketika seseorang berfikir ideologis kita bisa lawan dengan wacana juga,”

“ketika seseorang bersikap intoleran sejauh dia tidak melakuian tindakan kekerasan ya kita bina saja,”ucap Mahfud.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kecemasan Anda dalam Sebuah Hubungan

Namun radikalisme akibat dari intoleran menjadi lebih berbahaya jika naik ke tingkatan ketiga yakni jihadis.

Banyak orang yang salah paham dengan jihad.

Mereka hanya menganggap bahwa jihad adalah mengangkat senjata kemudian membunuh orang yang berbeda karena dianggap kafir.

“karena dianggap mengganggu hak-hak, nah itulah yang kemudian melahirkan terorisme,” pungkas Mahfud MD.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler