PR DEPOK – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan bahwa gelar imam besar bagi Habib Rizieq Shihab disematkan oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
“Imam Besar Habib Rizieq Syihab disematkan oleh umat Islam Indonesia. Bukan maunya HRS,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @musniumar pada Sabtu, 19 Juni 2021.
Menurut Musni Umar, umat Islam Indonesia menyematkan Habib Rizieq sebagai imam besar lantaran sebagai bentuk hormat dan cinta kepadanya.
“Umat sematkan IB HRS sebagai tanda hormat dan cinta kpd beliau yg dianggap konsisten, jujur, a'lim dan berani melawan kezaliman dan ketidak-adilan,” ujarnya.
Pernyataan Musni Umar terkait asal mula sebutan imam besar bagi Habib Rizieq tersebut kemudian dikomentari oleh Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Muhammad Taufik Damas.
Taufik Damas tampak tidak setuju dengan Musni Umar. Pasalnya, umat Islam di Indonesia tersebar di berbagai organisasi keagamaan dan memiliki pimipinannya masing-masing, bukan hanya Habib Rizieq.
Baca Juga: Minta Masyarakat Aktif Awasi Prokes di Setiap Tempat di Jakarta, Anies Baswedan: Jangan Didiamkan!
“Pak Musni Umar tinggal di mana sih? Umat Islam Indonesia itu ada yang di NU, Muhammadiyah, Persis, dll. Punya pimpinan masing-masing,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @TaufikDamas.
Taufik Damas mengaku tak pernah mendengar ada pengangkatan gelar imam besar di kalangan umat Islam Indonesia. Lantas ia mempertanyakan kepada Musni Umar atas penyematan tersebut.
“Rasanya tidak pernah ada ijma' pengangkatan imam besar di kalangan umat Islam Indonesia. Kalau ada, kapan ya? Tolong beri tahu saya deh,” tuturnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab mengakui belum pantas disebut imam besar.
Pengakuan ini disampaikan saat membacakan duplik atau tanggapan tergugat terhadap replik dari penggugat dalam sidang lanjutan perkara tes usap RS UMMI Bogor.
Habib Rizieq mengatakan, sebagai manusia biasa ia menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dibuat sehingga merasa tak pantas disebut imam besar.
"Saya tahu dan menyadari betul betapa banyak kekurangan dan kesalahan yang saya miliki sehingga saya pun berpendapat bahwa saya belum pantas disebut sebagai imam besar," katanya seperti diberitakan Pikiranrakyat-depok.com sebelumnya.
Menurut Habib Rizieq, sebutan imam besar datang dari para simpatisan yang mengagumi dan mencintai sosoknya sebagai ulama.
"Saya pun berpendapat bahwa sebutan ini untuk saya agak berlebihan, namun saya memahami bahwa ini adalah tanda cinta dari mereka terhadap orang yang mereka cintai," ujarnya.
Diketahui pengakuan Habib Rizieq tersebut untuk menanggapi Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyampaikan bahwa dia kerap mengucapkan kata-kata yang emosional dan tidak pantas.
Jaksa menilai kalimat tidak pantas itu sangat disayangkan diucapkan oleh seorang tokoh agama yang disebut sebagai imam besar.
Jaksa pun menyebut dalam replik bahwa gelar imam besar Habib Rizieq Shihab hanya isapan jempol.***